"Pertama adalah saya harus mengamanahkan tugas sebagai Panglima TNI. Untuk itu saya selalu mengevaluasi secara terus menerus berkesinambungan terhadap sumber daya manusia TNI. Untuk memenuhi organisasi di TNI ini dan menghadapi tugas-tugas kedepan yang semakin kompleks," ujar Hadi di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/12/2017).
Selain itu, menurut Hadi, pengisian jabatan di TNI harus sesuai dengan kebutuhan organisasi dan profesionalitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan lainnya, TNI memiliki petunjuk administrasi baku yang dilaksanakan secara bertahap. Pembinaan prajurit dilakukan mulai dari satuan bawah hingga masuk ke Mabes TNI.
"Ketiga adalah TNI memiliki petunjuk administrasi yang baku dan di situ dilaksanakan mulai bertahap, mulai dari satuan bawah. Artinya mulai dari pembinaan kesatuan sampai dengan masuk kepada Mabes TNI. Jukmin (petunjuk pimpinan) yang baku itu tidak mengenal yang namanya like and dislike," ucapnya.
"Semuanya berlandaskan dengan profesionalitas dan manned system. Akan kita sampaikan bahwa sangat profesional apabila kita melaksanakan itu," imbuh Hadi.
Namun Hadi enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya penunjukan ulang Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi. Demikan juga dengan mutasi yang dilakukan terhadap jabatan Kepala BAIS TNI.
"Penjelasan saya sudah tahu kan? Profesionalitas dan manned system di jabatan TNI," tuturnya. (nvl/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini