"Hari ini kita laksanakan terbang dengan pesawat Sukhoi. Dan tujuannya adalah memberikan Wings Kehormatan kepada Kapolri, Kepala Staf Angkatan Darat, dan Kepala Staf Angkatan Laut," kata Hadi di gedung Suma, Pangkalan Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (20/12/2017).
Hadi menerangkan awalnya ingin mengajak Kapolri, KSAD, dan KSAL terbang dengan formasi 2 versus 2. Tetapi rintik hujan yang turun membuat rencana batal dan akhirnya hanya melakukan formasi right echelon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi menjelaskan formasi 2 V 2 adalah dua pesawat tempur lawan dua pesawat tempur di udara. Formasi tersebut biasanya digunakan untuk mengunci posisi pesawat musuh di udara.
![]() |
"Dua lawan dua di udara adalah exercise yang biasa kita lakukan apabila kita melakukan intersect (memotong) pesawat-pesawat musuh dan itu pun dikendalikan radar yang ada di bawah atau ground control intersection," jelas Hadi.
Sebelum brevet diserahkan, TNI AU mengajak Kapolri, KSAD, dan KSAL terbang di ketinggian 10.000-25.000 kaki. Hadi ingin Kapolri, KSAD, dan KSAL merasakan sensasi menjadi penerbang TNI AU.
Sebelum terbang, keempatnya di-briefing tata cara menerbangkan. Dalam briefing, diberitahukan keempatnya akan diajak terbang oleh 4 penerbang TNI AU menggunakan pesawat tempur Sukhoi 30 MK 2 yang akan melakukan manuver air combat tactical 2 versus 2.
Empat pesawat Sukhoi yang akan terbang pagi ini didatangkan dari Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Usai briefing, Kapolri, Panglima TNI, KSAL, dan KSAU mengikuti cek kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah. (aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini