"Untuk saat ini kita akan luncurkan Alquran dan terjemahan dalam tiga bahasa, Melayu Ambon, Bali, Banjar Kalimantan," ujar Lukman dalam sambutan 'Peluncuran Alquran dan Terjemahan Bahasa Daerah' di Kantor Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka untuk lebih mendekatkan sebagian masyarakat kita yang memang lebih mengenal bahasa daerah. Ini memang khusus konsumsi masyarakat saudara kita yang lebih mempunyai kedekatan dengan bahasa ibunya," ujar Lukman.
Selain itu, Lukman mengatakan hal ini juga sebagai upaya melestarikan bahasa daerah. Menurutnya, dengan sering membaca Alquran dengan terjemahan bahasa daerah, maka bahasa daerah dipastikan akan terus digunakan.
Menag Luncurkan Alquran Terjemahan Bahasa Melayu, Bali dan Banjar
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meluncurkan Alquran dan terjemahan Bahasa Melayu Ambon, Bali, dan Banjar. Langkah ini kata Lukman untuk mendekatkan warga dengan Alquran sekaligus melestarikan bahasa daerah.
"Untuk saat ini kita akan luncurkan Alquran dan terjemahan dalam tiga bahasa, Melayu Ambon, Bali, Banjar Kalimantan," ujar Lukman dalam sambutan 'Peluncuran Alquran dan Terjemahan Bahasa Daerah' di Kantor Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
Lukman mengatakan peluncuran Alquran dengan terjemahan daerah ini untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan Alquran. Terutama untuk masyarakat yang lebih mengerti atau lebih sering menggunakan bahasa daerah masing-masing.
"Dalam rangka untuk lebih mendekatkan sebagian masyarakat kita yang memang lebih mengenal bahasa daerah. Ini memang khusus konsumsi masyarakat saudara kita yang lebih mempunyai kedekatan dengan bahasa ibunya," ujar Lukman.
Selain itu, Lukman mengatakan hal ini juga sebagai upaya melestarikan bahasa daerah. Menurutnya, dengan sering membaca Alquran dengan terjemahan bahasa daerah, maka bahasa daerah dipastikan akan terus digunakan.
"Ini juga menjadi cara kita untuk menjaga, melestarikan, dan menyelamatkan budaya Nusantara. Cara kita bagaimana bahasa daerah tetap kita rawat dengan baik," katanya.
Alquran dan terjemahan ini merupakan produk dari puslitbang lektur, khazanah keagamaan, dan manajemen organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Sebelumnya, Alquran dengan terjemahan 12 bahasa daerah telah diluncurkan.
12 bahasa itu yakni Bahasa Sasak (Nusa Tenggara Barat), Kaili (Sulawesi Tenggara), Makassar (Sulawesi Selatan), Toraja (Sulawesi Tengah), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Batak Angkola (Sumatera Utara), Minang (Sumatra Barat), Banyumasan (Jawa Tengah), Dayak (Kalbar), Ambon (Provinsi Maluku), Bali (Provinsi Bali), dan Banjar (Provinsi Kalimantan Selatan).
"Ini juga menjadi cara kita untuk menjaga, melestarikan, dan menyelamatkan budaya Nusantara. Cara kita bagaimana bahasa daerah tetap kita rawat dengan baik," katanya.
Alquran dan terjemahan ini merupakan produk dari puslitbang lektur, khazanah keagamaan, dan manajemen organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Sebelumnya, Alquran dengan terjemahan 12 bahasa daerah telah diluncurkan.
12 bahasa itu yakni Bahasa Sasak (Nusa Tenggara Barat), Kaili (Sulawesi Tenggara), Makassar (Sulawesi Selatan), Toraja (Sulawesi Tengah), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Batak Angkola (Sumatera Utara), Minang (Sumatra Barat), Banyumasan (Jawa Tengah), Dayak (Kalbar), Ambon (Provinsi Maluku), Bali (Provinsi Bali), dan Banjar (Provinsi Kalimantan Selatan).
(idh/idh)