Ketum terpilih Airlangga Hartarto diberi mandat jadi formatur tunggal untuk menyusun kepengurusan Golkar. Yang masih jadi teka-teki adalah siapa Sekjen yang akan dipilih Airlangga jadi pendampingnya memimpin partai.
Lantas siapa yang akan dipercaya Airlangga jadi Sekjen Golkar ke depan? Apakah ia akan mempertahankan Sekjen warisan Aburizal Bakrie dan Setya Novanto yaitu Idrus Marham ataukah ia menunjuk yang lain?
Di arena Munaslub Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017) beredar sejumlah nama kandidat yang masuk bursa Sekjen Golkar. Antara lain Nusron Wahid, Dedi Mulyadi, Aziz Syamsuddin, Ibnu Munzir, dan banyak nama lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain nama-nama di atas, konon para senior Golkar seperti Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Akbar Tandjung, bahkan Luhut Pandjaitan sampai Jusuf Kalla juga punya nama yang dijagokan jadi Sekjen Golkar. Sekjen Golkar pendamping Airlangga akan diumumkan bersamaan dengan pengumumkan pengurus setelah formatur tunggal selesai menyusun struktur pengurus Golkar hasil revitalisasi.
"Jadi kasih kesempatan Pak Airlangga untuk memilih," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Munaslub Golkar, Nusron Wahid, saat dikonfirmasi wartawan di arena Munaslub.
Kalangan pengamat politik memandang Sekjen Golkar adalah posisi kunci selain Ketua Umum, Ketua DPR dan Ketua Fraksi DPR. Khusus posisi Sekjen ini, bagi pengamat politik Paramadina Hendri Satrio, sangat menarik. Karena orang yang ditunjuk Airlangga sebagai Sekjen adalah simbol semangat pembaruan di Golkar.
"Bila semangat pembaruan di Golkar lemah maka besar kemungkinan Idrus Marham akan terpilih lagi. Akan sangat baik bila Golkar menunjukkan semangat pembaruan dengan memilih Sekjen baru yang memiliki kriteria muda, pekerja keras, loyal dan akan memiliki nilai tambah bila pernah sukses memimpin Golkar di daerah. Kombinasi nasional-daerah bisa membuat Golkar kuat di pusat dan daerah," kata Hendri Satrio kepada wartawan. (van/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini