"Kami telah berkomitmen mengutamakan keselamatan. Tiket dijual sesuai kapasitas angkut. Tiket dicek dengan Departure Control System (DCS) di pintu masuk. Yang tiketnya tidak sesuai tentu tidak boleh naik," terang Manager PR dan CSR PT Pelni (Persero) Akhmad Sujadi lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (19/12/2017).
Tidak terangkutnya 200 orang calon penumpang tersebut, menurut Sujadi juga dikarenakan kapasitas KM Sanus 48 sudah terpenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sujadi mengatakan, penumpang yang diangkut hanya yang mengantongi tiket sesuai nama kapal dan jam keberangkatan. Banyaknya calon penumpang yang memaksa naik mengakibatkan keterlambatan keberangkatan kapal selama satu jam, dari yang semula terjadwal pukul 17.00 WIT menjadi pukul 18.00 WIT.
"Keterlambatan karena penumpang banyak dan ada yang ingin memaksa naik meskipun tidak bertiket. Namun berkat kerjasama jajaran Pelni, Pelindo 4, Muspiko, jajaran Kemenhub semua dapat diatasi dengan baik," ujar Sujadi.
Terkait dengan tidak terangkutnya 200 calon penumpang tersebut, Sujadi mengatakan akan ada kapal swasta yang memberangkatkan pada 21 Desember 2017. Namun, calon penumpang diimbau untuk membeli tiket resmi.
![]() |
Sujadi juga memberi klarifikasi terkait peristiwa porter angkut barang penumpang yang terjun ke laut karena terlambat turun sebelum kapal diberangkatkan. Seyogianya, lanjut Sujadi, hal ini tidak perlu terjadi sebab sebelumnya sudah diumumkan berulang-ulang kapal akan segera bertolak.
"Petugas pelabuhan dan petugas di atas kapal telah mengumumkan dengan pengeras suara berulang-ulang. Kok masih ada yang belum turun. Sebagai porter semestinya sudah paham kalau kapal mau berangkat," tukas Sujadi.
Sebelumnya diberitakan calon penumpang mengeluh karena tangga kapal sudah dinaikkan padahal dia mengantongi tiket sesuai identitas. Peristiwa ini juga diwarnai tangisan histeris calon penumpang yang barangnya sudah berada di atas kapal, namun dia sendiri tidak sempat terangkut.
Bahkan, seorang buruh pelabuhan juga nyaris tewas akibat tidak kuat berenang ke tepi setelah loncat dari atas kapal yang mulai berlayar menjauhi Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. Beruntung ada sebuah boat yang melintas di dekatnya dan langsung menyelamatkan. (nif/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini