Dalam rekonstruksi itu terungkap, setelah membunuh istrinya, Kholil sempat makan malam.
"Setelah pertengkaran berujung pembunuhan istrinya, pelaku makan di warteg, lalu ngopi sambil merokok. Sambil mencari cara mengeluarkan mayat tanpa ketahuan," kata Maradona kepada wartawan, Senin (18/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kholil mengatakan, ia lalu menaburkan kamper yang sudah dihaluskan terlebih dahulu pada tubuh istrinya.
"Kampernya nggak beli. Sudah ada di sini," kata Kholil menjawab pertanyaan Maradona saat prarekonstruksi di ruang tengah kontrakan korban.
Maradona menyebut berencana memeriksakan kondisi kejiwaan pelaku.
"Kami sedang siapkan itu. Saat ini sedang menunggu kesiapan psikolog," kata Maradona.
Saat dimutilasi, Nindya telah meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhir setelah dipukul suaminya.
"Adegan ke-5-nya mukul, ke-6 pukul sekali lagi, ke-7 mencekik korban saat sudah terjatuh. Di situ korban dipastikan meninggal," kata Maradona.
Maradona mengungkapkan, berdasarkan hasil visum, Nindya meninggal akibat ada pendarahan pada bagian kepala.
"Penyebabnya kekerasan atau benturan," kata Maradona.
Baca Juga: Terungkap Berkat Jejak Tato 'Stones Angels'
Kholil lalu menyimpan jenazah istrinya di ruang tengah kontrakan mereka. Ia pun tidur bersama mayat dalam satu rumah. Keesokan harinya, Kholil lalu memutuskan memotong-motong tubuh istrinya itu.
Dalam prarekonstruksi itu diperlihatkan Kholil memutilasi istrinya di ruang tengah rumah kontrakan mereka.
"Dimulai dari memenggal kepala korban, lalu memotong kaki kiri. Dilanjutkan memotong kaki kanan," ungkap Maradona. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini