"Kita melihat posisi Pak Jokowi yang belum aman, jadi peluang Pak Prabowo dan Gerindra. Meski Presiden Jokowi sering masuk TV, ternyata hanya di angka 30 persen (tingkat kemantapan memilih), angka periode kedua SBY malah lebih kuat. Ternyata Pak Jokowi posisinya mengkhawatirkan, bisa dikalahkan," ujar Wasekjen Gerindra Andre Rosiade seusai rilis PolMark di SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Baca juga: Survei PolMark: Jokowi Belum Aman |
"Ini jadi patokan kami, Gerindra, survei akhir November dan awal Desember diumumkan bahwa ternyata Pak Jokowi bisa dikalahkan, dan insyaallah 2019 kita bisa dapat presiden baru," bebernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Infrastruktur luar biasa, namun belum dirasakan masyarakat. Pak Jokowi bukan saja terkenal bapak infrastruktur, tapi juga dikenal bapak perpajakan nasional. Rakyat sulit, pengangguran tinggi, harga kebutuhan tinggi, apa saja dipajakin. Bukan hanya pajak pendapatan, bukan pajak pendapatan juga dipajakin, SPP motor akan masuk PPH. Jadi intinya bukan hanya terkenal bapak infrastruktur, tapi juga bapak perpajakan," urainya.
"Menteri Agama berpidato di kalangan umat Islam, sebagai representatif Presiden Jokowi, representasi pemerintah Indonesia, disoraki, disuruh turun 60 detik. Menunjukkan pemerintah dianggap umat Islam adalah pemerintah yang 'mengkriminalisasi ulama dan tidak berpihak pada umat'," ucap Andre. (ams/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini