Survei PolMark: Jokowi Belum Aman

Survei PolMark: Jokowi Belum Aman

Aditya Mardiastuti - detikNews
Senin, 18 Des 2017 12:48 WIB
Rilis survei PolMark (Aditya Mardiastuti/detikcom)
Jakarta - Berdasarkan hasil survei PolMark Indonesia, elektabilitas Presiden Joko Widodo menduduki peringkat pertama dengan 50,2 persen, kemudian disusul Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan besaran 22 persen. Namun, dari hasil elektabilitas itu, baru 30,5 persen responden yang mantap memilih Jokowi.

PolMark juga menghitung kemantapan responden untuk memilih Jokowi pada Pilpres 2019. Ketika ditanya 'apakah pilihan responden terhadap calon presiden masih mungkin berubah atau sudah tidak mungkin berubah (mantap), ternyata baru 49,5 persen responden yang menyatakan pilihannya sudah mantap, 33,3 persen masih bisa berubah, dan menjawab tidak tahu atau tidak jawab 17,2 persen.

"Sekalipun elektabilitas Jokowi sudah mencapai 50,2 persen, ternyata pemilih mantapnya baru 30,5 persen. Jumlah pemilih Prabowo masih sangat terbatas, 9,9 persen dibandingkan pemilihnya 22 persen. Ini mengindikasikan dua hal: Jokowi belum ada dalam zona aman keterpilihan dan pintu bagi kemungkinan munculnya kandidat alternatif masih terbuka," ujar Eep.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, separuh responden beralasan memilih Jokowi sebagai calon presiden karena dinilai bervisi kerakyatan, dekat dengan rakyat dan peduli pada masyarakat. Pada pemilih Prabowo alasan yang sama hanya disebut oleh 13 persen dari 22 persen saja.

Kemudian separuh pemilih Prabowo memilih Prabowo karena dinilai memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam memimpin. Alasan yang sama disebutkan oleh 13,7 persen dari 50,2 persen pemilih Jokowi.

"Data ini menegaskan karakterisasi Jokowi vis a vis Prabowo yang sama dengan yang terbangun saat Pilpres 2014. Data ini sekaligus menegaskan bahwa Jokowi akan mendapatkan lawan sangat serius dan menantang jika ada kandidat alternatif yang bisa memiliki kandidat alternatif yang bisa memiliki dua karakter sekaligus merakyat dan pada saat yang sama dinilai tegas dan berwibawa dalam memimpin," papar CEO PolMark Eep Saefullah.


Survei digelar pada 13-25 November 2017 dengan sampel 2.600 responden yang dipilih secara acak (multistage random sampling) di seluruh provinsi, dan 260 desa. Margin of error +/- 1,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut ini hasil survei kemantapan memilih calon:

1. Joko Widodo 30,5 dari 50,2
2. Prabowo Subianto 9,9 dari 22
3. Agus Harimurti Yudhoyono 2,s dari 4,8
4. Anies Rasyid Baswedan 2 dari 4,5
5. Gatot Nurmantyo 1,1 dari 2,0
6. Hary Tanoesoedibjo 0,5 dari 1,6
7. Muhaimin Iskandar 0,2 dari 0,3
8. Chairul Tanjung 0,2 dari 0,5
9. Budi Gunawan 02 dari 0,3
10. Zulkifli Hasan 0 dari 0,2
11. Tito Karnavian 0 dari 0,2
12. Sri Mulyani 0 dari 0,2
13. Budi Waseso 0 dari 0,2
14. Puan Maharani 0 dari 0,1 (ams/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads