"King Kobra itu tidak boleh (dipelihara)," ujar Amir dalam perbincangan, Sabtu (16/12/2017) malam.
Amir mengatakan King Kobra adalah ular paling berbisa di antara jenisnya. King Kobra sendiri merupakan ular berbisa terpanjang di dunia sehingga membuatnya makin berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjelasan dari Amir, pemerintah dalam menyediakan antibisa King Kobra pasti merujuk data. Data tersebut tentang jumlah orang Indonesia yang digigit King Kobra secara tidak sengaja.
"Orang kalau kegigitnya itu hanya karena atraksi-atraksi ini, ya pemerintah gimana mau bikin antibisanya? Kalau misalnya tergigit itu banyak dan melibatkan rakyat yang lagi bekerja atau kegigit tidak sengaja, ini yang kegigit yang sengaja bermain," urai Amir.
Amir mengimbau masyarakat, siapapun mereka, agar tak bercanda dengan ular berbisa, apalagi King Kobra. Racun King Kobra bersifat neurotoksin atau menyasar saraf pernapasan.
"Sarafnya (yang diserang racun King Kobra) adalah saraf pernapasan, dia pasti shut down pernapasan, gagal napas dan lain sebagainya. Beberapa korban yang selamat itu biasanya pakai ventilator yang kuat, jadi dipertahankan saraf pernapasannya. Itupun bukan hal yang murah mendapatkan ventilator," tutur Amir.
(gbr/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini