Warga Kecamatan Banjar Anyar, Habib Mustofa, mengatakan beberapa bangunan di Ciamis mengalami rusak parah. Meski begitu, kondisi di kabupaten yang berbatasan dengan Pangandaran dan Tasikmalaya itu tetap normal.
"Iya tetap normal seperti biasa, anak-anak sekolah dan ada pembagian rapor. Pasar juga buka seperti biasa," ujar Habib saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (16/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Habib menceritakan warga panik dan berhamburan ke luar rumah saat diguncang gempa 6,9 SR yang terpusat di Tasikmalaya pada Jumat, 15 Desember 2017, itu. Gempa juga menghancurkan beberapa bangunan, termasuk madrasah tempat dia bekerja.
"Madrasah saya di MI II Cikaso, Desa Tanjung Sari, plafonnya roboh. Ada 1 kelas yang rusak akibat gempa," ujar Habib, yang juga Kepala MI II Cikaso.
![]() |
Rumah Habib juga mengalami rusak ringan akibat gempa tadi malam. Menurut dia, genteng di rumahnya berjatuhan akibat gempa. Rumah habib sekitar 1 jam dari pusat Kota Ciamis.
Gempa 6,9 SR terjadi di Tasikmalaya pada pukul 23.47 WIB. Gempa tersebut dirasakan hampir di seluruh daerah di Pulau Jawa. Total ada 2 orang tewas dan 7 orang luka-luka akibat gempa tersebut.
BMKG sempat mengeluarkan status peringatan tsunami selama 2 jam dan dinyatakan berakhir pada Sabtu (16/12) pukul 02.26 WIB dini hari. (rvk/aan)