"Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa," ujar Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi, dalam siaran pers kepada detikcom, Sabtu (16/12/2017).
Dia juga menjelaskan, setelah gempa terjadi, tidak ada pergerakan kenaikan air laut. Hal itu didasari hasil monitoring BMKG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, setelah sekitar 2 jam, BMKG mencabut status peringatan tsunami di seluruh wilayah terdampak gempa.
"Pengakhiran peringatan dini tsunami telah disampaikan pada pukul 02.26 WIB," ujar Riyadi.
Gempa tersebut terjadi pada Jumat (15/12) pukul 23.47 WIB. Gempa 6,9 SR itu berpusat di Tasikmalaya dengan kedalaman 107 km.
(rvk/abw)