Anton sebelumnya melakukan sidak di kompleks Parlemen bersama Plt Ketua DPR Fadli Zon. Anton pun sempat pun mengoreksi kinerja petugas pengamanan dalam (Pamdal) yang dinilai kurang memuaskan. Anton pun berniat untuk mengubah hal tersebut.
"Pamdal-pamdal, masa tamu yang dicurigai. Satu tahun tamu nggak ada yang dicurigai. Itu saya coba ubah," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tanggung jawab kepala biro yang dulu. Saya minta kalau seseorang itu kalau sudah beberapa tahun agar diganti, jangan jadi raja, tidak ada raja di DPR ini. Biar Kesekjenan mengelola uang, uang itu harus transparan," ujarnya.
Selain itu, Anton juga heran dengan anggaran listrik dan petugas kebersihan yang mencapai Rp 50 milyar. Ia pun mempertanyakan kerasionalan angka tersebut.
"Coba bayangkan, listrik saja sampai Rp 20 milyar, listrik apaan sampai Rp 20 milyar di sini, ya nggak? Cleaning service hampir Rp 50 milyar, apa yang di-cleaning?" ucap Anton.
Sebelumnya, saat melakukan sidak, Fadli dan Anton juga menemukan 136 unit CCTV di control room. Namun hanya 18 unit yang berfungsi.
"Yang agak mencengangkan itu adalah CCTV. Terus terang saja tadi kita melihat control room CCTV, dari 136 CCTV ternyata yang bekerja cuma 18, di control room juga mati semua," kata Fadli setelah melakukan sidak di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/12). (nvl/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini