KPU: Pendataan Penduduk yang Baik Cegah Potensi Konflik di Pemilu

KPU: Pendataan Penduduk yang Baik Cegah Potensi Konflik di Pemilu

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 15 Des 2017 17:45 WIB
Ketua KPU Arief Budiman (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Ketua KPU Arief Budiman mengatakan pendataan penduduk yang baik dapat mengurangi potensi konflik di Pemilu 2019. Hal ini disebabkan data pemilih saat pemilu kerap dipermasalahkan.

"Sekarang data penduduk kita di dalam dan luar negeri jauh lebih baik," ujar Arief di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).

Menurut Arief, potensi konflik yang terjadi saat pemilu bukan karena perolehan suara yang menyatakan menang atau kalahnya calon. Potensi konflik terjadi karena adanya faktor data kependudukan yang bermasalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini mengurangi terjadinya potensi konflik, (konflik) bukan hanya murni perolehan suara, siapa menang siapa kalah. Tetapi kalau dari faktor (data kependudukan) itu tidak masuk, maka faktor atau kependudukan yang bermasalah, itu akan digunakan," kata Arief.

Seperti yang terjadi pada Pemilu 2014, Arief mengatakan banyak warga yang memperdebatkan data penduduk. Saat itu terdapat 10 juta data yang dianggap bermasalah.

"Pada 2014, data awal banyak orang memperdebatkan karena ada 10 juta data yang dianggap bermasalah, ya data hantu, data bodong, macam-macam istilahnya," ujar Arief.

Namun, menurutnya, data saat ini lebih baik karena data penduduk yang dimiliki Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan KPU telah disinkronkan. Selain itu, KPU saat ini dapat mengakses data yang terdapat dalam server Kemendagri dan Kemenlu.

"Semua mengakses dalam satu induk, KPU sejak kemarin sudah diberikan akses untuk bisa masuk dalam server kependudukan data Kemendagri dan Luar Negeri," ujar Arief.

Ia berharap sinkronisasi yang dilakukan dapat berjalan semakin baik. Menurutnya, tidak mudah menyamakan data kependudukan karena besarnya wilayah di Indonesia. (nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads