Nindya dibawa dari Karawang ke rumah duka di rumah kedua orang tuanya di RT 1/5 Dukuh Sridonomulyo Desa Srikaton Kecamatan Kayen, Pati. Setibanya di rumah duka, jasadnya yang telah dibalut kain kafan langsung dikebumikan di pemakaman sekitar pukul 11.45 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di berita itu saya lihat kalau korbannya punya tato di bahu sebelah kanan, sedangkan anak saya juga punya di sana. Saya seketika langsung berangkat menuju rumahnya di Karawang, ternyata benar," kata Saryadi kepada wartawan, Jum'at (15/12/17).
Ibu Nindya, Nyami tak kuasa saat melihat jenazah anaknya tiba di rumah duka. Ia pingsan berkali-kali dan baru sadar setelah jasad selesai dikebumikan.
"Anak saya orangnya baik. Setahu saya dia tidak pernah nuntut yang aneh-aneh. Bahkan kalau ada masalah sekecil apapun dia selalu cerita sama saya atau sama kakaknya," imbuh Saryadi.
Siti Saidah alias Nindya (21) merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dari pasangan Saryadi dan Nyami. Kakak pertama Nindya perempuan kini bekerja di Hong Kong, sedangakn kakak kedua yang juga perempuan kini bekerja di Purwodadi, Jawa Tengah.
"Anak saya sudah berkeluarga semua. Kebetulan perempuan semuanya, pertama di Hong Kong, kedua di Purwodadi, yang ketiga ya ini. Baru dua tahun menikah tapi sudah seperti ini nasibnya," pungkas Saryadi berkaca-kaca. (asp/asp)











































