Menag Lukman: Aksi Bela Palestina Positif, Massa akan Doa Bersama

Menag Lukman: Aksi Bela Palestina Positif, Massa akan Doa Bersama

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 15 Des 2017 16:57 WIB
Menag Lukman: Aksi Bela Palestina Positif, Massa akan Doa Bersama
Foto: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendukung penuh aksi bela Palestina yang akan digelar pada Minggu (17/12). Lukman mengatakan aksi bela Palestina sebagai bentuk penantangan bangsa Indonesia terhadap pelanggaran HAM.

Hal ini disampaikan Lukman dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertema 'Indonesia Bersama Palestina' di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017). Lukman menilai aksi tersebut positif karena akan menggelar doa bersama.

"Selaku Menteri Agama saya mendukung sepenuhnya aksi itu. Saya pikir ada hal positif dari aksi itu akan melakukan doa bersama," kata Lukman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menyatakan keinginan untuk ikut hadir berdoa bersama pada aksi tersebut. Lukman memastikan sikap Indonesia sudah jelas, mendukung kemerdekaan Palestina.

"Sejujurnya saya ingin sekali hadir Ahad lusa itu, karena saya ingin ikut bersama-sama seluruh umat beragama mendoakan, karena dalam agenda aksi itu akan mendoakan secara bersama agar bangsa Palestina terbebas dari penjajahan selama ini," ujarnya.

Ia juga menceritakan sejumlah alasan kenapa Indonesia mendukung Palestina. Pertama, menurut Lukman, bangsa Indonesia pernah merasakan penjajahan. Bangsa Indonesia paham perasaan bangsa Palestina yang terus memperjuangkan kemerdekaannya.

"Kedua, masyarakat Indonesia sejak dulu telah menjadi masyarakat yang religius. Maka, sebagai bangsa yang religius pastilah menentang bentuk pelanggaran HAM," jelas Lukman.
Menag Lukman: Aksi Bela Palestina Positif, Massa akan Doa BersamaFoto: Menag Lukman dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertema 'Indonesia Bersama Palestina' (Haris Fadhil-detikcom)
Selain Lukman, Minister Counsellor of the State of Palestine Taher Hamad yang hadir mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Ia juga menyebut di Yerusalem sejak zaman kekhalifahan semua agama hidup berdampingan dengan damai.

Namun, sejak kehadiran Israel aktifitas keagamaan di Yerusalem tidak lagi bebas. Bahkan, menurut Taher, para orang tua tidak bisa dengan bebas mengajak anak-anaknya salat berjemaah ke masjid.

"Penduduk Palestina dibatasi kebebasannya, dibebani pajak tinggi, tidak diizinkan salat di masjid Al Aqsa. Saya lihat di Indonesia orang tua bisa mengajak anaknya salat Jumat ke masjid, tapi di Yerusalem tidak bisa," ujar Taher.

Sementara itu, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia Sunarko menegaskan isu kemerdekaan Palestina selalu ada dalam detak jantung dan nafas diplomasi politik luar negeri. Ia pun menyebut Indonesia terus mendorong agar dunia menaruh perhatian lebih terhadap Palestina lewat forum-forum internasional seperti KTT Luar Biasa OKI.

"Dalam forum KTT LB OKI, Indonesia berupaya keras agar dunia melihat dan memberikan perhatian lebih kepada Palestina," ucap Sunarko.


(nvl/nvl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads