Mulai Dicoba Januari 2018, Begini Cara Pakai OK Otrip

Soft Launching OK Otrip (Marlinda/detikcom)

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta pagi tadi resmi meluncurkan program One Karcis One Trip (OK Otrip). Program transportasi yang mengintegrasikan seluruh moda transportasi publik massal ini mulai diuji coba pada 15 Januari. Lantas, bagaimana cara kerja OK Otrip?

Melalui one man one ticket, satu tiket hanya diperuntukkan bagi satu orang atau tidak dapat digunakan secara bergantian dengan orang lain, baik hanya sekedar tap in maupun tap out. Hal itu seperti yang selama ini dijalankan PT Transjakarta.

"Seluruh pembayaran menggunakan sistem non-tunai berupa kartu OK Otrip yang bisa didapatkan di halte TransJakarta dan outlet-outlet yang bekerja sama dengan TransJakarta," kata Kadishub DKI Jakarta Andri Yansah saat peresmian program OK Otrip di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam satu perjalanan, pemegang tiket OK Otrip hanya dikenai biaya Rp 5.000. Namun tiket ini hanya berlaku selama 3 jam sejak penumpang melakukan tap in pertama.

Dengan tiket OK Otrip Rp 5.000, penumpang dapat berangkat ke lokasi tujuan menggunakan berbagai moda transportasi yang terdaftar di OK Otrip.

"Kalau penumpang menggunakan bus kecil (angkot) sebagai moda transportasi pertama, maka akan dipotong Rp 3.000 sesuai ketentuan tarif bus kecil, untuk perjalanan berikutnya akan dipotong Rp 2.000. Kalau mau lanjut lagi, ya dipotong Rp 0," kata dia.

Uji coba OK Otrip akan dilakukan dari 15 Januari hingga 15 April 2018 di 4 trayek, yakni di Jelambar di Jakarta Barat, kawasan Duren Sawit di Jakarta Timur, kawasan Warakas di Jakarta Utara, dan Lebak Bulus di Jakarta Selatan. Akan ada harga promo untuk yang semula Rp 5.000, akan dikenai tarif Rp 3.500 pada tiga bulan pertama.

"Selama uji coba, penumpang transportasi hanya perlu membayar Rp 3.500 untuk satu tujuan perjalanan dari titik awal sampai ke titik tujuan. Setelah uji coba OK Otrip selesai, maka tarif disesuaikan menjadi Rp 5.000," ungkap Dirut Transjakarta Budi Kaliwono, yang juga hadir dalam peresmian. (nvl/nkn)