Tokoh-tokoh yang Kehilangan AM Fatwa, Sang Pejuang Umat

Tokoh-tokoh yang Kehilangan AM Fatwa, Sang Pejuang Umat

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 14 Des 2017 11:21 WIB
Foto: Twitter AM Fatwa
Jakarta - Partai Golkar berdukacita atas wafatnya politikus senior Indonesia, AM Fatwa. Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut Indonesia kehilangan AM Fatwa, yang merupakan pejuang umat.

"Kami sangat berduka atas wafatnya Dr (HC) AM Fatwa. Beliau adalah politisi pejuang yang sangat konsisten, tegas, dan berkarakter. Kita kehilangan sosok yang dapat dijadikan teladan bagi politisi muda seperti saya," ujar Ace kepada wartawan, Kamis (14/12/2017).

Ace merasa dekat dengan almarhum AM Fatwa. Ace menceritakan, ketika dia masih mahasiswa UIN Jakarta dan memimpin gerakan Mahasiswa 1998 dari UIN Ciputat, AM Fatwa selalu memberikan semangat dan motivasi agar perjuangan menjatuhkan pemerintahan Orde Baru semata-mata untuk perbaikan bangsa menuju pemerintah yang demokratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Almarhum adalah pejuang umat. Sebagai sesama alumni UIN Jakarta dan senior HMI Ciputat, saya tahu kapasitas perjuangan dan komitmen keumatannya. Perjuangannya untuk keislaman sangatlah kuat untuk membina umat," kenang Ace.

"Selamat jalan seniorku, Pak AM Fatwa. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya," imbuhnya.

Senior Golkar Fahmi Idris turut berdukacita atas meninggalnya AM Fatwa. Fahmi punya kesan sendiri soal sosok AM Fatwa.

"Beliau konsisten, tidak ada kegentaran di dalam memperjuangkan prinsip-prinsip dan nilai kebenaran. Dipenjara juga dia sabar aja, dianggap tidak perlu dipikirkan. Dia tidak gentar, ini yang patut dicontoh," ucap Fahmi.

AM Fatwa Mewarisi Semangat HOS Cokroaminoto

Duka yang teramat sangat dalam juga dirasakan Pemuda Muhammadiyah atas wafatnya AM Fatwa. AM Fatwa, yang merupakan aktivis Muhammadiyah, membuat Ketua Umum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bersedih.

Baginya dan anak muda Muhammadiyah, AM Fatwa disebut Dahnil mewarisi jiwa politikus dan aktivis Islam HOS Cokroaminoto, sosok yang tauhidnya murni, tinggi ilmunya, dan apik siasat politiknya. Dijelaskan Dahnzil, ketika rezim presiden ke-2 RI Soeharto berkuasa, AM Fatwa adalah sosok yang paling berani melawan, bahkan sampai dipenjarakan.

"Ketika Pak Harto lengser, beliau adalah sosok yang dengan besar hati mendatangi Pak Harto, tidak ada dendam sama sekali. Beliau negarawan sejati," ujar Dahnil.

Semangat AM Fatwa sebagai aktivis Islam, disebutnya, juga tetap menggelora. Diceritakan Dahnil, hampir setiap bulan warga Muhammadiyah di DKI Jakarta mudah menemui beliau bila ada Pengajian Umum di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng 62, Jakarta Pusat.

"Kita pasti menemui beliau duduk bersama jemaah lain mendengarkan pengajian, beliau jarang absen. Pun demikian hubungan beliau dengan kami aktivis muda Muhammadiyah, beliau selalu mengingatkan pentingnya menjaga integritas namun harus tetap pintar siasatnya," tutur dia.

"Pak Fatwa memang teladan yang baik buat anak muda, beliau mewarisi waras politik dan perjuangan HOS Cokroaminoto. Selamat jalan ayahanda AM Fatwa, kami bersaksi kau pejuang Islam yang baik dan teladan. Insyaallah kau husnul khatimah," sebutnya.

Video 20Detik: Penjelasan Anak AM Fatwa Soal Sakit Diderita Sang Senator

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads