Jokowi di KTT OKI: Pengakuan Trump soal Yerusalem Tak Dapat Diterima

Laporan dari Istanbul

Jokowi di KTT OKI: Pengakuan Trump soal Yerusalem Tak Dapat Diterima

Ray Jordan - detikNews
Rabu, 13 Des 2017 18:39 WIB
Jokowi di KTT Luar Biasa OKI (Dok. Laily Rachev-Biro Pers Setpres)
Istanbul - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sikap tegas Indonesia terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jokowi mengatakan pernyataan AS tersebut tidak bisa diterima dan harus ditolak bersama.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) soal Palestina di Istanbul, Turki. Dia mengatakan pernyataan Trump harus dikecam dengan keras.

"Pengakuan ini tidak dapat diterima. Sekali lagi, pengakuan Presiden Trump tidak dapat diterima dan harus dikecam secara keras," kata Jokowi di Rumeli Hall Lutfi Kidar International Convention and Exhibiton Center (ICEC), Istanbul, Turki, Rabu (13/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



[Gambas:Video 20detik]


Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh negara OKI dapat bersatu dan membela Palestina. "Isu Palestina harus merekatkan kita kembali. Kita bulatkan suara dan persatuan untuk membela Palestina," tegas Jokowi.

Jokowi juga mengatakan keputusan Presiden Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak hanya melukai hati umat Islam, tapi juga melukai rasa keadilan umat manusia.

"Harapan akan kemerdekaan dijauhkan oleh keputusan yang sangat tidak berkeadilan ini. Keputusan tersebut memupuskan harapan terwujudnya perdamaian abadi. Oleh karena itu, keputusan tersebut harus ditolak," katanya.



Keputusan sepihak tersebut, lanjut Jokowi, juga dinilai melanggar berbagai Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Palestina. Karena itu, Presiden menegaskan keputusan tersebut harus ditolak.

"Masyarakat Indonesia, dan saya yakin masyarakat negara OKI masyarakat mengharapkan banyak dari Pertemuan KTT ini. Mereka mengharapkan agar KTT ini dapat mengeluarkan hasil yang optimal, hasil yang dapat ditindaklanjuti, hasil yang dapat dirasakan dampaknya bagi masa depan Palestina," ujar Jokowi. (jor/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads