"Ketika kita mendaftar, itu kita beserta dengan pengunduran diri. Begitu penetapan, saya butuh rekomendasi dari Kapolri bahwa dia betul-betul merestui saya," kata Murad saat ditemui di sela acara selebrasi kemenangan Bhayangkara FC di auditorium PTIK/STIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2017).
Murad mengaku siap melepas karier di kepolisian dan berkompetisi di Pilgub Maluku 2018. Murad juga merasa bahagia diberi kesempatan mengikuti kontestasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Murad menjelaskan tujuannya ikut pilgub didasari rasa ingin membangun kampung halamannya. Meskipun mencalonkan diri di pilkada bukan bagian dari tugas polisi, menurutnya, keputusan itu adalah wujud karakter polisi yang profesional, modern, dan tepercaya karena mendekatkan diri kepada masyarakat.
"Kita polisi-polisi yang promoter ini, yang merasa dekat dengan masyarakat, merasa terpanggil untuk daerahnya. Ya mari bersama kita bangun daerah, bersama pengalaman, network kita," jelas Murad.
"Jadi gubernur nanti, saya tidak mencari sesuatu, tapi saya ingin membagi kebahagiaan kepada masyarakat," imbuhnya.
Murad menyebut Maluku menempati urutan ketiga dari 34 provinsi dalam hal kemiskinan. Murad menyayangkan kondisi itu karena, menurutnya, Maluku memiliki kekayaan alam dari sektor kelautan yang berpotensi menaikkan taraf hidup masyarakat.
"Maluku itu provinsi termiskin nomor tiga, padahal kekayaan laut kita luar biasa," tutur Murad.
Ditanyai soal pasangannya di Pilgub Maluku, Murad menyampaikan hal tersebut akan diumumkan saat PDIP mendeklarasikan dukungan kepada dia. "Ya kita tunggu dari PDIP, jadi kasih wakilnya dari PDIP," ucapnya.
Dia mengatakan deklarasi pencalonan dirinya akan dilakukan pada 17 Desember mendatang. (aud/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini