Kasi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan Firmansyah mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa berbuat banyak. Perbaikan permanen tanggul Kali Pulo akan dilakukan jika genangan di pemukiman warga sudah surut.
"Penanganan kali ini adalah penangan dengan bronjong batu kali. Kenapa kita lakukan karena kalau kita langsung dengan pembetonan tidak memungkinkan dengan kondisi di lapangan," katanya kepada detikcom di lokasi, Selasa (12/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau langsung pembetonan dikhawatirkan betonnya tidak kuat. Sekarang kita pakai bronjong batu kali dulu supaya air tidak melimpah lagi ke pemukiman masyarakat," ujarnya.
Nantinya, lanjut Firman, jika kondisi sudah memungkinkan pembetonan akan dilakukan di belakangan tumukan bronjong kayu beton. Pantauan di lokasi pukul 15.58 WIB, petugas dari Sudin SDA masih melakukan perbaikan tanggul yang jebol. Terlihat juga tumpukan kayu dolken yang disiapkan untuk penguatan tanggul.
Kayu dolken untuk menguatkan tanggul Foto: Indra Komara/detikcom |
"Itu kita secara simultan kita lihat juga kondisi cuaca seperti sekarang ini cuaca juga masih hujan kita nggak mau ambil risiko tapi secepatnya kita lakukan secara permanen," jelasnya.
Untuk antisipasi tanggul yang rawan jebol, Firman menyebutkan pihaknya tetap mengoptimalkan dari material bronjong batu kali. Dia meyakini dengan fondasi tanggul yang sekarang, tanggul Kali Pulo tak akan jebol lagi.
Baca juga: Anies soal Banjir: Saya Bertanggung Jawab |
"Kemarin kenapa tanggul jebol karena memang beberapa titik masih belum diberi bronjong batu kali. Tapi untuk hal ini kita maksimalkan dengan bronjong batu kali saya rasa itu cukup kuat dengan bronjong batu kali," katanya lagi. (hri/fdn)












































Kayu dolken untuk menguatkan tanggul Foto: Indra Komara/detikcom