"Ada beberapa (personel pengamanan) kita siapkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga minta data (ke) panitia berapa sih penonton yang datang, (pengamanan) dari polres dan polda kita bantu pengamanan," imbuh Argo.
Argo berharap acara tersebut berlangsung tertib. Ia juga berharap tidak ada aksi demo yang memprotes event tersebut.
"Mudah-mudahan tidak ada. Belum dapat informasi itu (demo penolakan), yang penting kita mengamankan," lanjut Argo.
Konser DWP yang akan dihadiri oleh sejumlah disk jockey (DJ) dari belahan dunia disoal oleh ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar). Direktur LBH Bang Japar Juju Purwantoro meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis tidak mengeluarkan izin konser DWP karena dinilai lebih banyak mudaratnya.
Merespon hal itu, Wakil Gubernur DK Sandiaga S Uno berharap event tersebut disusupi oleh budaya lokal. Menurut Sandi, kegiatan yang termasuk industri kreatif di sebuah kota metropolitian seperti Jakarta tidak masalah.
"Apa yang jadi kekhawatiran mungkin dari segi akses dari segi budaya terlalu kebarat-baratan itu kita perlu sikapi," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (11/12).
"Saya juga titip pesan ada asupan budaya-budaya lokal yang bisa diangkat dan kearifan bagaimana bisa memperhatikan warga," sambung Sandi.
Sementara Ismaya Live, selaku penyelenggara lewat Kevin Wiyarnanda sebagai PR & Media Relations, Selasa (12/12/2017) menegaskan para musisi tidak akan berpakaian yang aneh-aneh.
"Menurut aku, kami sudah bilang ke pengisi acara di Djakarta Warehouse Project 2017 ini agar ya pakaiannya lebih sopan," ujar Kevin. (mei/idh)