"Tadi saya diceritakan sama pak Tsani (red- penasehat KPK Mohammad Tsani Annafari) kalau di Swedia itu pas musim panas warganya malu mengendarai mobil sport yang mewah. Malu mereka itu menampilkan kekayaan," kata Agus di acara Seni Memberantas Korupsi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2017).
Ia berharap ada gerakan di Indonesia, terutama lewat media sosial yang mengampanyekan budaya malu pamer kekayaan. Menurut Agus, maraknya orang yang pamer kekayaan menjadi pemicu perilaku koruptif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Agus, mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang turut menjadi pembicara menjelaskan pentingnya keterlibatan publik dalam pemberantasan korupsi. Sebab, pemberantasan korupsi sulit tanpa melibatkan publik.
"Lembaga antikorupsi yang meninggalkan keterlibatan publik itu sedang bunuh diri," ujar pria yang akrab disapa BW ini.
Bahkan, BW sempat mengekpresikan semangat melawan korupsi lewat lirik lagu 'Surat Cinta untuk Starla' yang sedikit diubahnya. "Telah habis sudah cinta ini, tak lagi tersisa untuk dunia. Karena telah ku habiskan sisa cintaku lawan korupsi," ucap Bambang yang disambut tepuk tangan peserta. (HSF/idh)











































