"Ini adalah program pertama kita untuk menjawab kelangkaan guru di kawasan perbatasan. Mudah-mudahan tahun depan akan bertambah sehingga apa yang dibutuhkan masyarakat di 3T bisa terpenuhi," kata Direktur Pendidikan Islam Dirjen PAI Kemenag Imam Safei di Jalan Pembangunan 3, Tangerang, Senin (11/12/2017).
Pengiriman guru ini dibagi dalam dua program. Program pertama adalah Bina Kawasan, yang mengirimkan 51 orang dan ditempatkan selama 1 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sisanya program Visitting Teacher dengan mengirimkan 60 guru. Mereka akan dikirim ke berbagai daerah, di antaranya Sulawesi Tenggara dan NTT selama satu pekan.
"Daerah sasaran program Visitting Teacher ini Baubau, Sulawesi Tenggara; Tidore, Maluku Utara; Flores, NTT; Karimun, Kepulauan Riau; dan sejumlah daerah 3T lainnya," ungkapnya.
Selain memenuhi kebutuhan guru, keberadaan mereka diharapkan mampu menangkal pemahaman radikal yang masuk dari luar Indonesia. Para guru yang dikirim ke daerah 3T ini sudah berkualifikasi punya pemahaman Islam yang moderat.
"Dengan masuknya anak-anak kita ini yang punya pemahaman moderat pastinya, kita jamin ini anak-anak santri yang sudah kita seleksi. Dan kami pastikan mereka punya pengetahuan keagamaan yang dibutuhkan di daerah mereka bekerja dan pemahaman mereka moderat. Jadi membentengi kemungkinan adanya penetrasi dari luar," pungkasnya. (abw/jbr)