Marsekal Hadi Ingin Ajak Ngopi Pelaku Fitnah ke Keluarganya

Marsekal Hadi Ingin Ajak Ngopi Pelaku Fitnah ke Keluarganya

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Senin, 11 Des 2017 19:13 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Adil Pradipta/detikcom)
Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak mau ambil pusing terhadap pihak yang menyerangnya dengan kabar fitnah dan hoax soal keluarganya. Hadi justru ingin mengajak pelaku fitnah itu ngopi bersama.

"Apa itu, berita itu? Saya belum dengar. Wong (istri) aslinya Singosari, kok, makannya dari kecil nasi jagung. Bapaknya Soedjai Wiryoatmodjo, ibunya Arbaiyah," kata Hadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).

Hadi tak mempersoalkan hal-hal fitnah yang bertebaran di media sosial itu. Hadi ingin mengundang penyebar berita bohong itu untuk ngopi agar tahu tentang keluarganya yang sebenarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak apa apa, wong nanti akan hilang sendiri. Kalau perlu, saya undang ngopi yang bilang itu, biar tahu keluarga saya," ungkap Hadi.



Sebelumnya, bereda di jejaring media sosial Twitter sosok istri Marsekal Hadi yang merupakan keturunan China. Lewat akun Twitter-nya, TNI AU pun membalas dan mengklarifikasi kabar itu dengan menyebutkan nama istri, bapak, dan ibu Marsekal Hadi.

"Lagi-lagi keluarga Panglima TNI difitnah, airmin kasih sedikit info ttg keluarga Ibu Nanny Hadi Tjahjanto yaaaaa. Bapak: (Alm) H. Mas Ngabei Soedjai Wiryoatmodjo. Ibu: Hj. Arbaiyah Yunus. Kok bisa2nya difitnah, sekejam ini," tulis TNI AU sebagaimana dilihat detikcom, Senin (11/12).

Lewat akun Twitter tersebut, dijelaskan pula tak ada yang salah dengan setiap WNI memiliki kedudukan yang sama. Klarifikasi ini diberikan karena informasi bohong tersebut menyasar Marsekal Hadi, yang merupakan pimpinan tertinggi TNI.

"Sama sekali tidak ada yg mempersoalkan (ras China), yg jd persoalan adalah kalau berita tsb adalah bohong, apalagi yg disasar adalah pimpinan tertinggi TNI dlm hal ini Panglima TNI," kata TNI AU. (adf/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads