Bertemu Panglima, Kapolri Bicara soal Tentara dan Polisi yang Kuat

Bertemu Panglima, Kapolri Bicara soal Tentara dan Polisi yang Kuat

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Senin, 11 Des 2017 19:05 WIB
Bertemu Panglima, Kapolri Bicara soal Tentara dan Polisi yang Kuat
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Aditya/detikcom)
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan kunjungannya ke Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, jadi momentum penting. Bukan hanya silaturahmi, tapi juga koordinasi TNI-Polri.

"Kedatangan kami di sini mungkin yang paling utama adalah ingin ucapkan selamat kepada Bapak Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) atas kepercayaan dari pimpinan negara sekaligus dari rakyat melalui proses politik di DPR sehingga Bapak Panglima TNI. Bagi Polri, saya kira momentum inilah hal yang sangat penting," kata Tito di aula ruang hening, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017).

Tito juga bercerita soal diskusinya dengan seorang senior TNI Angkatan Darat yang selalu menjadi renungan baginya. Kepada Tito, senior TNI AD itu menyampaikan di dunia ini sudah pernah ada sembilan kerajaan atau empire, mulai Empire Inka, Mesir, Parau, Romawi, Mongol, Ottoman, China, dan seterusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari semua empire ini, setelah diteliti, ternyata ada beberapa variabel yang membuat empire ini bisa bertahan sampai ratusan tahun, bahkan ada yang ribuan tahun, selalu memiliki tentara yang kuat yang mampu menjaga keutuhan negara itu, empire ini," ujarnya.

Kedua, lanjut Tito, memiliki kepolisian yang kuat untuk menjaga stabilitas keamanan, khususnya dari ancaman dalam negeri. Lalu yang ketiga adalah intelijen yang kuat untuk mengantisipasi segala potensi ancaman yang mengganggu negara. Yang keempat adalah adanya birokrasi yang sehat dan berwibawa serta bersih.

"Dalam konteks inilah kami mendukung sepenuhnya Bapak Panglima TNI untuk mampu mewujudkan TNI yang sekarang sudah sangat dipercaya publik menjadi lebih kuat lagi, dan kemudian keempat unsur ini harus bersinergi," ujarnya.

Tito juga sempat meminta maaf karena tidak bisa hadir saat pelantikan maupun serah-terima jabatan karena menghadiri undangan acara di Malaysia. Meski begitu, Tito berharap hubungan TNI-Polri yang kuat mampu menjaga keutuhan negara dan bangsa.

"Oleh karena itu, kami melihat bahwa kehadiran kami di sini juga untuk menunjukkan komitmen dari Polri untuk senantiasa bersama-sama dalam rangka untuk menjalankan dan memperkuat negara ini bersama-sama unsur TNI," jelas Tito.

Tito berharap hubungan TNI-Polri akan lebih solid lagi, terlebih terkait kepentingan rakyat. Tito juga mengajak Marsekal Hadi ikut melakukan teleconference maupun video conference yang rutin dilakukan Polri untuk berkoordinasi dengan jajaran.

"Ke depan, saya kira masih banyak tantangan yang kita hadapi, mulai yang untuk short term, Natal dan tahun baru. Kemudian dinamika politik 2018, di mana 171 daerah serempak melakukan pemilu, kami sangat mengharapkan kerja sama dengan TNI karena kita harus menjaga agar stabilitas keamanan tetap terjalin," lanjutnya. (adf/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads