"Setiap saya kunjungi kota-kota atau kantor wali kota, kantor gubernur, selalu penuh mungkin berlemari-lemari pialanya. Mudah mudahan berlemari-lemari piala itu sejalan dengan kemajuan kota kita semuanya," kata JK dalam sambutannya dalam acara Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2017).
Meski melihat banyak piala, JK mengaku tiap hari mendengar informasi soal banjir, sampah, hingga sanitasi yang jelek. Kejadian-kejadian itu menjadi sindiran JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menganggap piala sebagai bentuk keberhasilan untuk mencitrakan kisah sukses, menurut JK, yang terpenting adalah hasil kerja yang digaungkan.
"Tapi jangan pialanya yang dijual, tapi apa yang dilaksanakan yang dijual," tegas JK.
"Apalagi piala ini penting untuk para wali kota yang yang jelang pilkada kedua kan contohnya. Kalau yang sudah kedua (kali menjabat) kadang-kadang tak terlalu penting lagi. Tapi yang mau kedua, jelang nanti Juni tentu pulang ke daerah, diaturlah dengan konvoi mobil mengayunkan piala ini. Tentu itu penting ya," sambungnya.
JK kembali menekankan yang paling penting adalah pelaksanaan program kerja yang smart.
"Dibanding sistem, sistem itu hanya tools. Hasil yang akan dinikmati adalah output-nya apa," ujarnya. (fiq/idh)











































