"Jadi sekarang memang agak berat, kalau kita turun di masyarakat, karena itu tadi, medsos ini luar biasa, sehingga segala kelemahan itu bisa kemudian keluar. Kemudian malah ditambah-tambah, hoax, segala macam," kata Risma di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2017).
Risma menyebutkan dirinya seringkali menerima informasi hoax yang kemudian diklarifikasi lewat data. Menangkal isu hoax menurutnya sangat berat dalam proses Pilgub Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi enggak kemudian kita ngomong aja. Saya enggak bisa kayak gitu. Saya pun turun di Papua, saya juga gitu. Makanya kemarin saya sampaikan ke Pak gubernur Papua Barat, begitu, dia terpilih kan," sambungnya.
Risma juga menegaskan isu Mataraman dan Tapal Kuda tidak menjadi isu yang sensitif di Pilgub Jatim. Hal ini dikarenakan, masih banyak persoalan yang penting dibandingkan isu-isu tersebut.
"Saya kira enggak, kalau di Jatim itu sudah bukan menjadi isu yang seksi. Karena masih banyak permasalahan-permasalahan riil tentang kemiskinan, tentang pembangunan infrastruktur, yang mungkin akan menjadi topik yang lebih besar," ujarnya.
Menurutnya, fokus jurkam dirinya lebih ditekankan pada proses dialog ke masyarakat.
"Iya. Saya enggak bisa disuruh teriak-teriak. Malah diem nanti saya di panggung," kata Risma. (fiq/fdn)