"Tapi kan Plt nya sudah Idrus, kenapa bukan Idrus. Kalau memang betul bahwa sudah ditetapkan sebagai Plt seharusnya yang menandatangani ya Plt-nya ya Idrus itu," kata Akbar usai sarasehan GMPG di Manhattan Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu ketua DPR dari unsur fraksi, dari unsur Golkar ya gitu toh, nah tentu didengar dong pandapat dari anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar," ucap mantan Ketua DPR ini.
Menurut Akbar, penentuan Ketua DPR seharusnya setelah pelaksanaan Munaslub. Hingga kini, belum ada tanggal pasti untuk Munaslub yang ditargetkan berlangsung di bulan ini.
"Ya mestinya setelah munaslub yang final, setelah itu baru kita tetapkan. Kalau kepemimpinan sekarang kan sudah disepakati, mau ada munaslub, ya harusnya kita selesaikan munaslubnnya. Kita tetapkan siapa yang menjadi ketua umum dengan kepengurusan yang baru inilah nanti akan menetapkan siapa yang menjadi ketua DPR," ungkap Akbar. (imk/imk)











































