"Kita lihat, dari segi efektivitas. Rapim kalau mau diangkat, message-nya apa yang mau kita angkat. Kalau ada keinginan masyarakat untuk meminta rapim mana yang akan diangkat, silakan minta ke Bu Dian Kominfo," kata Sandiaga kepada wartawan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2017).
Sandiaga mengatakan, tidak diunggahnya video rapat ke YouTube bukan berarti ada hal yang ditutupi. Ia tidak ingin kanal atau channel Pemprov DKI Jakarta digunakan untuk isu yang dapat memecah belah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal perdebatan yang dicontohkan Sandiaga misalnya saja tentang kebijakan untuk RT dan RW. Menurutnya kebijakan itu dalam rapat belum final namun sudah ada perdebatan.
"Nggak ada (yang memecah belah dalam rapim), memang ada isu RTRW dan sebagainya itu kan menjadi perdebatan. Kebijakan belum final tapi sudah dikeroyok, di spekulasi. Itu kan menunjukan, bahwa ayolah kita dewasa sedikit," sebut Sandiaga. (nkn/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini