Bahrun Naim Dikabarkan Tewas di Suriah, BNPT: Belum Terkonfirmasi

Sleman - Sepekan ini santer terdengar Bahrun Naim, pria yang disebut-sebut terlibat dalam berbagai aksi terorisme di Indonesia dan diduga berafiliasi dengan ISIS, tewas dalam sebuah pertempuran di Suriah. Kabar tewasnya Bahrun Naim jadi viral di media sosial sejak Minggu (3/12/2017) malam.

Apa tanggapan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) atas kabar tersebut?

"Masyarakat jangan terpancing (kabar medsos), kita harus cek dan ricek. Sejauh ini belum terkonfirmasi," kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius kepada wartawan di sela acara Anugerah Indonesia Damai di Hotel Eastparc Sleman, Yogyakarta, Jumat (8/12).

Diakuinya, sejak kabar tewasnya Bahrun Naim viral di media sosial, BNPT langsung melakukan penyelidikan. Salah satunya menggandeng Kementerian Luar Negeri. Hal itu, disebutnya, juga dilakukan oleh Polri untuk merespons kabar tersebut.

"Kita masih penyelidikan, bisa jadi (kabar Bahrun Naim) ini penyesatan, seperti kasus Abu Jandal. Tapi lebih baik memang mengantisipasi kabar tersebut," jelasnya.

Bahrun Naim Anggih Tamtomo lahir di Pekalongan, 6 September 1983, dan besar di Pasarkliwon, Solo. Ia adalah lulusan program D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo.

Dalam kasus terorisme, namanya mulai muncul ketika ditangkap Densus 88 pada 2010 karena menyimpan senjata api dan amunisi yang disebutnnya sebagai titipan dari seorang buron kasus terorisme.

Naim sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang diketahui telah berbaiat ke ISIS. Ia disebut sebagai perekrut para milisi dari Indonesia untuk bergabung dengan ISIS. Namanya juga disebut sebagai otak aksi serangan bom di pos polisi depan pusat perbelanjaan Sarinah beberapa waktu lalu. (jor/jor)