Dua Pengacara Mundur, Novanto Diyakini Tahu Langkah Terbaik

Dua Pengacara Mundur, Novanto Diyakini Tahu Langkah Terbaik

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 08 Des 2017 21:20 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar Zainudin Amali menyebut Setya Novanto tahu langkah terbaik usai ditinggal dua pengacaranya. Ia menyebut hanya Novanto, keluarga, Otto dan Fredrich yang tahu alasan hengkangnya dua pembela itu.

"Hanya beliau, keluarga terdekat dan penasehat hukum yang tahu, di luar itu belum mendapat konfirmasi apapun," kata Zainudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Zainuddin menuturkan, Novanto harus bersungguh-sungguh jika memang ingin membuktikan dirinya tak bersalah. Menurutnya, hanya Novanto lah mengetahui mana yang baik dan tidak untuk dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang dijalani Pak Setya Novanto, beliau yang sudah pasti tahu mana yang baik mana yang kurang. Upaya beliau untuk membuktikan kepada proses hukum bahwa tidak terlibat harus sungguh-sungguh beliau lakukan,"


Sementara itu, anggota komisi III DPR dari fraksi PDIP Junimart Girsang berharap tak ada pihak yang memanfaatkan kasus hukum Novanto untuk kepentingan pribadi. Ia pun turut prihatin dengan kondisi Novanto saat ini.

"Kasihan Pak Setnov. Kan tadi saya sudah mengatakan jangan menari di gendang orang lain, kasihan Setnov-nya. Bicaralah secara cerdas. Jangan pengacara bicara apa yang dia tidak paham. Misalnya mengatakan harus ada izin presiden, loh, baca (undang-undang) MD3, kecuali pidsus tidak perlu izin, kan begitu," ujar Junimart di lokasi yang sama.

Sebelumnya, dua penggawa pembela Setya Novanto, Otto Hasibuan dan Fredrich Yunadi, undur diri dari tim kuasa hukum Ketua DPR itu. Kini pengacara lain yaitu Maqdir Ismail dan Firman Wijaya yang bakal menggantikan duo Otto dan Fredrich. (yas/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads