"Kita akan melakukan ORI namanya, yaitu Outbreak Response Immunization," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2017).
Penyuntikan ORI akan digelar di enam wilayah, yakni Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Penyuntikan ORI akan dimulai serentak di Jakarta Barat dan Jakarta Utara pada Desember 2017 dengan menyiapkan 1,2 juta vaksin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koesmedi mengungkapkan tidak ada syarat khusus bagi warga yang ingin mengikuti program ini. Warga hanya perlu datang ke puskesmas terdekat di wilayahnya untuk mendapatkan imunisasi tersebut.
"Nggak ada syarat khusus asal punya BPJS silakan langsung ke puskesmas. Kalau nggak punta BPJS, datang saja ke puskesmas nanti dibuatkan BPJS di puskesmas," ujarnya.
Sebelumnya, Koesmedi menyebut DKI Jakarta telah berstatus kejadian luar biasa (KLB) wabah difteri. Umumnya, wabah penyakit dikategorikan sebagai KLB jika korban dari wabah ini meningkat hingga dua kali lipat.
"Iya KLB, harusnya dua kali lipat (yang terjangkit wabah). Tapi karena kita proteksi, diharapkan tidak meluas," ujar Koesmedi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Selatan, Jumat (8/12).
Untuk diketahui, penyakit difteri adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae. Penyakit ini memiliki masa inkubasi 2-5 hari dan akan menular selama 2-4 minggu, memiliki gejala antara lain demam, batuk, sulit menelan, selaput putih abu-abu (pseudomembran), pembengkakan pada leher, sulit bernafas.
Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi rutin yang lengkap (imunisasi dasar pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan, 18-24 bulan dan usia sekolah dasar).
(idh/idh)











































