Ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12/2017), Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi masih menutup rapat-rapat soal jalan keluar apa yang bakal ditawarkan Indonesia untuk mengakhiri permasalahan ini.
"Nanti kami sampaikan setelah yang satu ini," kata Retno, sambil menirukan kalimat khas pembawa acara televisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa mengatakan sekarang. Karena itu akan kita lakukan, makanya akan didahului oleh pertemuan SOM (Senior Officials Meeting), pertemuan menteri luar negeri, baru KTT (Konferensi Tingkat Tinggi). Di situlah kita akan memformulasikan bentuk resolusi," kata Retno.
Retno akan berangkat ke Turki pada 11 Desember, mendahului Jokowi yang akan berangkat setelahnya. Yang jelas, Indonesia berada di pihak Palestina.
Apakah aksi pemutusan hubungan diplomatik dengan AS menjadi opsi Indonesia untuk mengatasi masalah internasional ini?
"Bye-bye!" tanggap Retno menolak menjawab pertanyaan itu, sambil melambaikan tangan meninggalkan wartawan.
Retno sempat berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson sampai tiga hingga empat jam menjelang pengumuman resmi Presiden AS Donald Trump. Sayang, AS bersikukuh atas sikapnya mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. (dnu/nvl)











































