"Itu masalah internal TNI lah," ujar JK di kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017).
Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018 merombak 85 jajaran perwira di tubuh TNI. Namun Gatot memastikan dirinya tak melakukan pelanggaran etika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mutasi Pati Jelang Pensiun, Jenderal Gatot: Saya Tak Langgar Etika
Gatot menyebut keputusan mutasi diambilnya sebelum ada kabar Presiden Joko Widodo mengajukan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai penggantinya. Keputusan mutasi 85 pati, dia katakan, sudah melalui prosedur yang legal.
"Jadi sejarahnya begini, bahwa proses pengeluaran keputusan perwira tinggi itu melalui proses bertahap, bertingkat, legalitas sesuai dengan prosedur," jelas Gatot.
"Tanggal 30 November itu diadakan (sidang) Wanjakti yang diwakili Wakil KSAU, Wakil KSAD, dan Wakil KSAL. Kemudian tanggal 4 (Desember) kami rapat. Pada saat rapat kami belum tahu (Presiden mengajukan pergantian Panglima TNI dengan kandidat Marsekal Hadi)," sambung dia. (rna/fdn)











































