Permohonan maaf disampaikan Andika dan Anniesa saat rapat kreditur terkait penundaan kewajiban pembayaran utang First Travel di PN Jakarta Pusat, Jl Bungur Raya, Jakpus, pada Selasa 5 Desember 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ucapkan terima kasih kepada pengawas dan pengurus dan kreditur yang memberi kesempatan saya hadir. Saya minta maaf sebesar-besarnya karena tertundanya Bapak-Ibu sekalian berangkat umrah sehingga saya mengeluarkan maaf yang sebesar-besarnya," kata Andika.
Andika berjanji bertanggung jawab sampai mereka berangkat umroh. "Sebagaimana hak Bapak Ibu dan saya akan bertanggung jawab memberangkatkan Bapak Ibu sebagaimana proposal perdamaian yang telah diajukan kuasa hukum saya," tuturnya.
Mendengar pernyataan Andika, para jemaah tampak antusias dan mengamini ucapan tersebut. "Aamiin," ujar jemaah serempak.
Dalam kesempatan itu, Andika Surachman menyebut persoalan persaingan bisnis jadi alasan perusahannya gagal memberangkatkan para calon jemaah umrah.
Menurut dia, pertanggungjawaban memberangkatkan umrah harus dilaksanakan. Andika percaya bukan hanya hukum dunia yang harus dipertanggungjawabkan, tetapi juga di akhirat.
Penyidik Bareskrim sebelumnya menetapkan 3 tersangka kasus pidana First Travel yakni pasangan suami-istri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, serta adik Anniesa, Kiki Hasibuan. Total kerugian jemaah ditotal mencapai Rp 924.995.500.000.
Pihak Mabes Polri pada Rabu, 30 Agustus 2017, menyebut sejumlah aset yang disita penyidik dari bos First Travel adalah 5 rumah, 8 perusahaan, 5 mobil, termasuk 13 rekening bank.
Berikut blak-blakan Bos First Travel:
Mohon Maaf
Foto: Denita Matondang/detikcom
|
Pasutri ini menyampaikan permohonan maaf terkait kasus gagal berangkatnya para jemaah.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pengawas dan pengurus dan kreditur yang memberi kesempatan saya hadir. Saya minta maaf sebesar-besarnya karena tertudnanya Bapak-Ibu sekalian berangkat umrah sehingga saya mengeluarkan maaf yang sebesar-besarnya," kata Andika.
Risiko Persaingan Bisnis
Foto: Denita Matondang/detikcom
|
"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dari lubuk hati saya yang paling dalam. Karena satu dan lain hal yang murni merupakan risiko persaingan bisnis sehingga menempatkan Bapak Ibu berada dalam situasi saat ini," kata Andika.
Di hadapan para calon jemaah yang hadir dalam sidang PKPU, Andika menegaskan dirinya tidak pernah berniat menipu calon jemaah.
Janji Berangkatkan Umrah
Foto: Denita Matondang/detikcom
|
"Sebagaimana hak Bapak Ibu dan saya akan bertanggung jawab memberangkatkan Bapak Ibu sebagaimana proposal perdamaian yang telah diajukan kuasa hukum saya," kata Andika.
"Dengan memberangkatkan Bapak dan Ibu sekalian, hanya dengan jalan tersebut, utang kami di dunia dapat terlunasi. Karena kami pun tidak menginginkan keturunan kami harus menanggung beban utang kami yang begitu besar terhadap Bapak dan Ibu," ujar Andika.
Mendengar pernyataan Andika, para jemaah tampak antusias dan mengamini ucapan tersebut. "Amin," ujar jemaah serempak.
Andika bahkan akan berjuang sekuat tenaga untuk memberangkatkan jemaah. "Kalau saya boleh berkata jujur, sebenarnya kenapa saya bersikeras agar tercapainya suatu perdamaian dalam proses ini karena menurut saya hanya dengan perdamaian ini, maka saya dapat membuktikan bahwa saya sampai dengan darah titik penghabisan akan berusaha untuk memberangkatkan Bapak Ibu ke Tanah Suci," tutur Andika.
Jual Aset dan Dana 'Sahabat'
Foto: Instagram
|
"Adalah hal yang wajar keragu-raguan Bapak-Ibu sehubungan mampu atau tidaknya kami memberangkatkan Bapak dan Ibu sekalian. Di mana perlu kami sampaikan bahwa saat ini saya tidak memberitahukan siapa sahabat-sahabat dan lembaga yang akan membantu niat saya untuk memenuhi hak Bapak-Ibu sekalian," kata Andika.
Andika meminta calon jemaah tidak perlu khawatir. Andika mengaku akan meminta seluruh aset yang disita polisi dijual demi membiayai keberangkatan umrah calon jemaah. "Termasuk semua aset yang disita polisi nantinya kami minta digunakan untuk mendukung pendanaan tersebut," tutur Andhika.
Andika mengaku akan meminta seluruh aset yang disita polisi dijual demi membiayai keberangkatan umrah calon jemaah.
"Termasuk semua aset yang disita polisi nantinya kami minta digunakan untuk mendukung pendanaan tersebut," tutur Andika.
Pertanggungjawaban di Akhirat
Foto: Dok. detikcom
|
"Bapak dan Ibu sekalian, saya dan istri menyadari bahwa kita selaku manusia mungkin bisa menghindar dari hukum dunia. Tapi saya masih percaya bahwa saya dan istri saya tidak dapat menghindar dari peradilan di akhirat. Oleh sebab itu, hanya dengan memberangkatkan Bapak dan Ibu sekalian maka saya dapat mempertanggungjawabkan kehidupan saya di dunia ini pada saat saya diadili di akhirat kelak," tutur Andika.
Menurut dia, pemberangkatan umrah ini akan disokong lewat pendanaan dari sahabat dan lembaga serta Andika akan meminta seluruh aset yang disita polisi dijual demi membiayai keberangkatan umrah calon jemaah.
Halaman 2 dari 6