Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir lahar hujan itu terjadi di Tukad Esah, lereng Gunung Agung, Selasa (5/12/2017). Sutopo meminta warga menjaga jarak dari aliran banjir lahar.
"Masyarakat jangan mendekati banjir lahar hujan. Nanti dekati dan ambil pasirnya jika sudah aman dan Gunung Agung sudah kembali normal. Salah satu berkah dari erupsi Gunung Agung," kata Sutopo melalui akun Twitter-nya, @Sutopo_BNPB, yang juga mengunggah video banjir lahar hujan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sutopo menjelaskan sebagian banjir lahar hujan dari Gunung Agung dan banjir air biasa mengalir hingga Pantai Jasri, Karangasem. Hujan deras di bagian hulu dapat menyebabkan banjir lahar hujan membawa material abu dan pasir hasil erupsi Gunung Agung.
Ditambahkannya, aliran banjir lahar hujan dapat merobohkan jembatan saat pasca-erupsi Gunung Merapi pada 2010. "Jangan melakukan aktivitas di atas jembatan saat banjir lahar hujan di sekitar Gunung Agung. Berbahaya," tuturnya.
Kekuatan aliran banjir lahar hujan, kata Sutopo, dapat menghanyutkan batu-batu besar sehingga menabrak jembatan. Kekuatan aliran banjir lahar hujan lebih besar daripada aliran banjir air konvensional.
"Batu besar saja bisa hanyut, apalagi orang yang melakukan di dekat sungai," ucapnya. (idh/fdn)