Melihat Rancangan Kursi Anti-Ngantuk yang Diusulkan JK untuk DPR

Melihat Rancangan Kursi Anti-Ngantuk yang Diusulkan JK untuk DPR

M Aminuddin - detikNews
Selasa, 05 Des 2017 11:54 WIB
Mahasiswa perancang kursi antingantuk. (Foto: dok. Istimewa)
Malang - Wapres Jusuf Kalla tertarik pada penemuan tiga mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang. Penemuan itu berupa kursi antingantuk.

JK tertarik karena menilai kursi itu cocok digunakan di DPR. JK bahkan menyebut Ketua DPR saat bicara soal kursi antingantuk itu.

"Nanti saya usulkan kepada Ketua DPR untuk menggunakan alat itu. Tempat duduk antingantuk," ucap Wapres saat menjadi keynote speaker Seminar Nasional Hilirisasi Teknologi dan Start-Up Bisnis di Universitas Brawijaya, Senin (5/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelang tangan kursi antingantuk.Gelang tangan kursi antingantuk. (Foto: dok. Istimewa)

Sebenarnya kursi antingantuk tak benar-benar buat DPR. Kursi itu diciptakan oleh Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan dengan tujuan mencegah kecelakaan.

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia akibat ngantuk menginspirasi ketiga mahasiswa itu. Alat antikantuk ini didesain sebagai alas duduk yang memantau detak jantung orang yang duduk di atasnya.

"Prinsip kerja alat antikantuk berawal dari sensor detak jantung yang terpasang pada pergelangan tangan. Saat detak jantung terbaca di bawah angka normal, secara otomatis alas duduk bisa menciptakan getaran yang memicu detak jantung kembali meningkat," kata Prayoga kepada wartawan, Selasa (5/12/2017).

Alat karya mereka ini diklaim aman digunakan ketika berkendara, yang hanya berupa gelang dan alas duduk. "Ketika alat bergetar, detak jantung akan meningkat, begitu juga aliran darah. Sehingga akan tetap terjaga saat berkendara dan tetap konsentrasi," imbuh Prayoga. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads