"Kita ingin ini (pemeliharaan) adalah bentuk partisipasi dari dunia usaha, dari masyarakat juga, untuk memastikan fasilitas yang sangat baik ini terawat," kata Sandi di GBK, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2017).
Sandi menyebutkan pemeliharaan kolam yang terdiri atas empat tipe ini membutuhkan biaya yang cukup besar setiap bulannya. Empat tipe kolam tersebut adalah kolam polo air, kolam loncat indah, kolam utama, dan kolam pemanasan atau warming up.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjut Sandi, ia akan mengupayakan Pemprov DKI dan pemerintah pusat ikut membantu pemeliharaan kolam yang dibangun dengan standar FINA dan standar Olympic itu. Sebab, jika perawatan tak dilakukan, kualitas kolam akuatik akan menurun.
"Karena, kalau tidak dirawat dan dijaga dengan baik, venue ini mungkin akan turun kualitasnya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Pusat Pengelolaan Kompleks GBK Gatot Tetuko mengaku, untuk mendapatkan biaya pemeliharaan kolam akuatik, memang diperlukan kerja keras. Ia berharap ada sumber-sumber dana konvensional maupun kreatif yang ikut membantu perawatan.
"Kalau Pak Sandi sudah terlibat, problem kita tentang perawatan bisa diatasi," ujarnya.
Pagi ini, Sandi menjajal lintasan kolam akuatik Gelora bersama para atlet renang dari Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar Dispora Jakarta. Sandi mengecek kesiapan lintasan yang akan digunakan untuk test event 'Indonesia Open Aquatic Championship 2017' menuju Asian Games 2018, yang digelar pada 5-12 Desember. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini