Bupati Banyuwangi ini menjelaskan Smart Kampung diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 31 Mei 2016. Smart Kampung menjadi program pengembangan desa yang memadukan penggunaan teknologi dengan ekonomi produktif. Anas yakin program ini menjadi alternatif konsep untuk menjawab kebutuhan publik.
"Ada tujuh kriteria Smart Kampung, yaitu pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi, pelayanan kesehatan, pengembangan pendidikan dan seni-budaya, peningkatan kapasitas SDM, integrasi pengentasan kemiskinan, dan melek informasi hukum. Semua kriteria tersebut ditopang oleh teknologi informasi. Saat ini sudah 120 desa di Banyuwangi yang dialiri fiber optic," jelas Anas setelah mengunjungi salah satu Smart Kampung di Desa Pengantigan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Minggu (3/12/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu pengurusan surat ini sampai tingkat kabupaten. Dengan Smart Kampung, cukup dilakukan di level desa. Jadi datanya yang jalan, bukan orangnya. Proses yang dulu rumit dan memakan waktu berhari-hari kini jadi lebih simpel dan singkat, hanya beberapa jam. Juga banyak surat lain yang cukup diurus di desa dan maksimal di kecamatan saja," papar Anas.
Anas optimistis model serupa bisa terus dikembangkan di Jawa Timur. Dengan program ini desa bisa berinovasi dan memberi pelayanan prima bagi masyarakat.
"Desa ini kan garda terdepan pembangunan daerah, jadi harus terus didukung. Selain lewat dana desa yang sudah luar biasa disalurkan Presiden Jokowi, pemerintah daerah perlu menyukseskannya dengan memberi ruang kepada pemerintah desa untuk melakukan inovasi," pungkas Anas.
Anas sudah memantapkan diri maju ke Pilgub Jatim. Ia bersama bakal cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) didukung PDIP dan PKB. (fat/dkp)











































