"Saya ingin mengulas politik Indonesia yang masih berpatokan pada popularitas. Siapa yang bisa memanfaatkan momentum, berpeluang menjadi pemimpin formal di negeri ini," ujar Abdul di Hotel Atlet Century Park, Jl Pintu Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2017).
Menurut Abdul pemimpin di Indonesia dipilih bukan karena memiliki kapasitas kepemimpinan yang bagus. "Saya kira politik Indonesia belum sampai ke sana," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat momentum Pilkada di daerah-daerah tertentu, tidak hanya DKI Jakarta, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, atau Jawa Tengah, kalau melejit bisa jadi alternatif. Jadi saya katakan kondisi politik di Indonesia belum sehat. Orang yang terpilih itu terpilihnya berdasarkan keterkenalan dan kesukaan. Bukan berdasarkan kualitas kemampuan dan kepemimpinannya," jelasnya.
Abdul berharap masyarakat dan partai politik dapat mendukung para calon pemimpin yang benar-benar memiliki kualitas dan kapabilitas.
"Tugas kita ke depan adalah mendorong calon-calon yang justru dipilih karena kualitas kemampuannya, kepemimpinannya, kebaikannya dengan rakyat. Itu pandangan saya," tutur dia. (nvl/nvl)











































