"Kalau munaslub itu ada mekanisme, ada sistem. Partai Golkar ini punya sistem yang diatur dalam AD/ART. Jadi ada mekanismenya. Bukan berarti DPD mengusulkan itu otomatis, tidak. Reasoning-nya apa. Kan di dalam AD/ART ada reasoining-reasoning yang harus bisa menjadi dasar kebijakan-kebijakan yang akan diambil," ujar Aziz di Hotel Atlet Century Park, Jl Pintu Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2017).
Menurutnya, DPP Partai Golkar juga sedang mencari jalan terbaik untuk menyelamatkan partai. Segala masukan dan desakan dari berbagai pihak tentu akan menjadi dasar pertimbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal rencana mundurnya Novanto dari kursi Ketua DPR usai diperiksa MKD, Aziz menyampaikan Novanto saat ini tengah mempertimbangkan waktu yang tepat. Aziz belum dapat memastikan kapan Ketum Golkar tersebut turun dari jabatannya.
"Itu masih dalam tahap perencanaan untuk melakukan eksekusi. Salah satunya, ya. Saya kira untuk DPR terakhir saya diskusi beliau hanya tinggal mencari hari, tanggal, dan bulan yang tepat," jelasnya.
Sementara itu, Aziz menanggapi santai isu yang menyatakan dirinya menjadi calon kuat untuk menggantikan Novanto.
"Amin. Namanya masuk pencalonan ya nggak apa-apa," ujarnya. (idh/idh)