"Kita naik dari sebelumnya urutan sembilan, sekarang menjadi urutan delapan. Itu dicapai berkat hasil kerja tim yang luar biasa sejak pembukaan sidang IMO assembly ke-30 ini," kata Rizal di Albert Embankment, London, Sabtu (2/12/2017).
Delegasi Indonesia dalam rangkaian sidang IMO dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Setelah Budi Karya kembali ke tanah air -- salah satunya untuk menghadiri Sail Sabang -- delegasi dipimpin Rizal Sukma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mengenai jalannya rangkaian sidang, Rizal Sukma mengatakan persaingan untuk memperebutkan status anggota dewan IMO kali ini lebih ketat dibanding periode sebelumnya. Masing-masing negara yang menjadi kandidat sama-sama memaparkan keberhasilan dan peranan mereka di dunia pelayaran internasional.
"Persaingan lebih ketat dari tahun sebelumnya karena ada 4 negara yang ikut. Saudi arabia kan sebelumnya belum pernah ikut. Tingkat kompetisinya lebih tinggi dari sebelumnya. Yang perlu kita lihat di masa yang akan datang adalah peran dari kontribusi kita di IMO itu sendiri, digencarkan," kata Rizal.
![]() |
"Jadi kalau kita ikuti berbagai kampanye dari masing-masing negara, Itu kan dari semuanya mereka mengkapitalisasi apa yang telah mereka lakukan dan yang mereka sumbangkan. Dalam artian apa sumbangan finansial. Di masa yang datang, kalau kita bisa tingkatkan peran kita ditingkatkan, maka kita akan dukungan di council kategori C meningkat. Dan peran Indonesia harus lebih konkret kepada negara-negara yang masih memerlukan bantuan dari segi teknis. Indonesia kan sekarang sudah bukan penerima bantuan LN lagi namun menjadi emerging donors juga," sambungnya.
Perangi Polusi Laut
IMO adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan pada 1948. Badan ini bertanggung jawab atas isu-isu keselamatan dan keamanan pelayaran serta pencegahan terhadap polusi laut. IMO saat ini beranggotakan 172 negara serta 3 associate members dengan kantor pusat berada di Inggris.
Sebagai anggota, Indonesia memiliki posisi tawar yang tinggi dan fungsi penting serta strategis dalam banyak hal di bidang transportasi laut. Bahkan Indonesia ikut menentukan arah dan kebijakan penyusunan aturan maritim internasional yang juga berpengaruh terhadap kebijakan maritim nasional. Di sisi lain, dengan menjadi anggota IMO, Indonesia selalu mengikuti perkembangan bisnis maupun hukum pelayaran di dunia internasional.
![]() |
Lalu apa isu yang dibawa Indonesia? Rizal mengatakan selama dua tahun ke depan, Indonesia akan terus mendorong agenda mengenai 'perang' terhadap pencemaran laut yang dilakukan pengelola kilang minyak lepas pantai. Delegasi Indonesia sudah mengangkat isu ini di periode 2015-2017 dan akan terus memperkuatnya di periode ini.
"Ada agenda yang kita terus dorong dengan negara-negara lain yakni polusi laut oleh oil rig yakni anjungan minyak lepas pantai yang pada periode sebelumnya kita baru berhasil angkat isu ini jadi guide lines dari negara-negara anggota IMO. Sehingga kemudian menjadi semacam kesepakatan yang mengikat. Termasuk mengenai pembayaran kompensasi terhadap negara yang menjadi korban pencemaran anjungan minyak lepas pantai. Dalam 2 tahun sebelumnya pembahasan menjadi intesnif dan rumit, kita berhasil dorong diadopsinya guide lines hal tersebut," ujar Rizal. (fjp/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini