Informasi didapat, KMP Titian Murni berangkat dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, Lampung. Kemiringan kapal saat dihantam ombak berkisar 45 derajat. Truk di dalam kapal terombang-ambing bak mainan yang diguncang-guncang anak kecil.
"Kejadiannya itu di kapal Titian Murni dari Merak menuju Bakauheni karena cuaca kemarin itu kan buruk dan gelombang tinggi itu kan memang truk bawa barang berat sehingga tidak bisa mengimbangi si kendaraannya. Terus kan di sisi kendaraannya kanan kirinya itu kosong," kata Koordinator SAR Pelabuhan Merak, Radmiadi saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (1/12/2017).
![]() |
Radmiadi menceritakan, standar prosedur pengamanan kendaraan dengan muatan berat memang diletakkan di pinggir. Hal itu guna menghindari kejadian tergulingnya kendaraan dan menimpa kendaraan lain jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mungkin kendaraan yang lain bisa ketahan, biasanya kalau memang mobil bawa berat itu ditaronya di pinggir itu menurut standar safetynya. Kalau cuacanya umum itu nggak sampe segitu," terangnya.
Radmiadi mengatakan, tidak benar jika kendaraan tersebut tidak diikat dengan tali yang sudah menjadi standar keamanan di dalam kapal. Memang, lanjutnya, tali yang mengikat kendaraan tersebut putus lantaran goncangan kapal akibat gelombang tinggi.
"Bahwa itu telah dilessing itu menurut safety kapal juga sudah standar cuma gelombang yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan tali putus," tuturnya.
Dihubungi terpisah, PLT Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Intan Sugiharti membenarkan sebuah video viral berisi tayangan truk yang terguncang-guncang di atas kapal, bahwa itu adalah tayangan atas peristiwa yang terjadi di Pelabuhan Merak. Namun itu adalah kejadian sebelum penutupan dermaga.
"Kemarin cuaca sangat ekstrem. Tapi hari ini sudah dibuka semua dermaga," kata Intan.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini