Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan Fahruzi awalnya bukan langsung berniat menusuk polisi, melainkan terlibat keributan dengan orang terlebih dahulu. Berdasarkan hal itu, Setyo belum menyimpulkan aksi tersebut apakah ada kaitan dengan kelompok teroris.
"Jadi kesimpulan sementara, kami belum berani menyimpulkan bahwa itu terkait dengan terorisme. Karena kita melihat ada insiden sebelumnya antara yang bersangkutan dengan orang lain. Kemudian anggota mau mengamankan, ternyata malah berbalik mau menyerang anggota yang mau mengamankan ini," kata Setyo Wasito kepada wartawan, Jumat (1/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyatakan bahwa ada baiknya untuk warning kepada kawan-kawan petugas di lapangan tetap waspada. Karena kan tidak tertutup kemungkinan ya orang-orang memanfaatkan situasi yang seperti ini. Mereka memanfaatkan melakukan penyerangan," ujar dia.
Sebelumnya, kejadian pengancaman yang dilakukan Fahruzi terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan. Fahruzi terlibat keributan dengan pengguna jalan dan lantas mengancam untuk menusuk polisi.
Dia memninta agar polisi bertaubat dan berteriak 'Polisi gendut memakan duit anak yatim'. Fahruzi juga mengaku sebagai cucu Nabi Muhammad SAW.
Akibat perbuatannya ini, polisi terpaksa menangkap Fahruzi dan meminya keterangan lebih lanjut. Polisi juga menyita sebilah pisau dari tangan Fahruzi. (ibh/jor)











































