Setelah diperiksa Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di gedung KPK, Ketua DPR Setya Novanto keluar membawa map merah. Isi map merah itu memantik spekulasi seru.
Pemeriksaan ini berlangsung tak sampai dua jam, bertempat di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2017). Tujuan MKD adalah memastikan apa betul ada tugas-tugas yang diabaikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
"Kita mengacu Pasal tujuh MD3 tentang pemberhentian Ketua DPR. Lalu apakah betul ada tugas-tugas yang diabaikan. Nah, itu butuh konfirmasi," ucap anggota MKD Maman Imanulhaq di gedung KPK, Kamis (30/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harus melakukan konfirmasi ke beberapa pihak. Dan hasil konfirmasi itu akan dikonfirmasi ke sini. Sehingga ada pemeriksaan susulan yang akan kita lakukan," ujar Dasco seusai pemeriksaan.
Selain Maman dan Dasco, Wakil Ketua MKD Sarifuddin Sudding ikut memeriksa Setya Novanto. Novanto sendiri tidak didampingi pengacaranya, Fredrich Yunadi, selama pemeriksaan.
Pengacara Novanto menunggu di ruang tunggu KPK hingga MKD turun. Mereka kemudian bergabung dengan Novanto yang membawa map merah.
Tak ada yang tahu apa isi map merah yang dibawa KPK. Namun kabarnya, MKD memberikan surat berisi draf pengunduran diri Ketua DPR yang menunggu ditandatangani Setya Novanto, namun itu juga tidak bisa dikonfirmasi karena anggota MKD tak menjawab dan Novanto hanya tersenyum saat ditanya wartawan.
Ada juga sumber yang menyebut isi map merah itu berisi printout UU MD3 yang menjadi dasar bagi MKD memeriksa Novanto hari ini. Meski demikian, tak sedikit yang berspekulasi soal Novanto tengah mempersiapkan dokumen lagi untuk menghalangi kencangnya dorongan Munaslub Golkar.
Dibayang-bayangi misteri, apa sebenarnya isi map merah yang dibawa Ketum Golkar ini? (van/tor)