Poltabes Pekanbaru Ringkus Seorang Pelaku Sodomi

Poltabes Pekanbaru Ringkus Seorang Pelaku Sodomi

- detikNews
Sabtu, 04 Jun 2005 18:50 WIB
Pekanbaru - Pembunuhan berantai sekaligus kejahatan sodomi terhadap tujuh bocah di Pekanbaru masih gelap. Namun kepolisian telah berhasil meringkus seorang pengamen pelaku sodomi yang mungkin terkait kasus tersebut. "Kita telah berhasil meringkus satu orang pelaku sodomi. Saat ini tersangka tengah menjalani pemeriksaan intensif. Kita lagi menggali keterangan dari tersangka apakah dia ikut terlibat dalama kasus pembunuhan tujuh bocah yang terjadi sejak tahun 2003 silam," kata Kapoltabes Pekanbaru, AKBP Elan Subilan.Kapoltabes, kepada wartawan, Sabtu (5/06/2005) di ruang kerjanya Jl Ahmad Yani, Pekanbaru, menjelaskan tersangka ditangkap Tim Buser di Simpang Ardat, Panam Pekanbaru, pada Jumat (4/06/2005) sekitar pukul 18.30 WIB. Tersangka berinisial IW (24) yang keseharian bekerja sebagai pengamen ini ditangkap saat dalam perjalanan menuju rumahnya.Dari pemeriksaan sementara, tersangka warga asal Sumatera Barat ini mengaku sudah melakukan sodomi terhadap korbannya sebanyak tiga kali. Namun, korban yang dimaksud termasuk tujuh bocah yang tewas sejak tahun 2003 silam. Korbannya merupakan murid SD Negeri 008 kelas satu di Panam berinitial G. Korban adalah anak seorang penjual sate padang. "orban sodomi itu sampai sekarang masih hidup. Itu makanya, kita tengah menggali apakah pelaku juga ikut terlibat dalam kasus tewasnya tujuh bocah dengan cara kekerasan tersebut. Semoga dari tertangkapnya pelaku ini, kita bisa mengungkap mesteri kematian tujuh bocah itu. Diperkirakan, aksi sodomi terhadap murid kelas satu SD itu sudah dilakukan tersangka pada tahun 2003 silam," ata Elan.Menjawab apakah masih ada pelaku lainnya, Kapoltabes menyatakan masih mengembangkan penyelidikan. "ita belum bisa menyimpulkan bila tersangka saat ini merupakan pelaku tunggal dalam kasus sodomi. Kita masih akan mengembangkannya,"kata Elan.Tujuh KorbanAkhir pekan lalu pihak kepolisian menemukan dua tengkorak anak-anak berjenis kelamin laki-laki. Kerangka itu ditemukan di tengah lahan kosong tertutup semak-semak tak jauh dari SLTP 20 Pekanbaru, Riau. Dari kondisi mayat dan hasil penyidikan polisi, ditemukan kesamaan dengan empat mayat anak laki-laki lain korban pembunuhan dengan kekerasan. Tapi, pihak kepolisian belum bisa mengatakan mereka sebagai korban pembunuhan dan tindak kekerasan seksual (sodomi).Dua jenazah anak-anak tersebut, diidentifikasi sebagai Ibrahim (7) dan Saiful (7). Keduanya, murid SD 039 Kompleks Pemda, Kelurahan Delima, Panam, Kecamatan Tampan yang hilang pertengahan Februari lalu.Pada Februari 2004, kasus yang sama kembali terulang dan korban masih warga Sidomulyo Timur. Korban, Bayu Prayuda (9) ditemukan tanpa busana di Jalan Soekarno- Hatta. Selanjutnya, Kamis (21/4/2005), seorang anak laki-laki usia 10 tahun, Khairil Anwar, ditemukan tewas. Saat ini, polisi tengah memfokuskan pencarian atas diri Irfan Zukri yang hilang sejak April lalu.Sedangkan, dua kasus pertama terjadi November 2003 masih dalam suasana lebaran. Jumadi (9) dan Sabri/Buyung (9) warga Sidomulyo Timur, Pekanbaru yang dilaporkan hilang oleh orang tuanya sejak satu hari sebelum ditemukan tidak bernyawa lagi. Keduanya ditemukan warga di dalam parit yang berlokasi berdekatan dengan kompleks kediaman Gubernur Riau di belakang ruas Jalan Diponegoro.Dua korban tahun 2003 silam itu dipastikan pembunuhan sekaligus di sodomi dengan tersangka Ujang, warga asal Sumatera Barat. Belakangan, tersangka ini dibebaskan pihak kepolisian, karena hasil pemeriksaan spikologi, pelaku dinyatakan gila. (gtp/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads