"Yang baru melapor baru Pak Murad. Yang lain belum," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).
Setyo menerangkan aturan Polri mengenai hal tersebut. Bilamana anggotanya sudah mendaftarkan diri dan ditetapkan sebagai calon, anggota tersebut harus langsung mengundurkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimintai konfirmasi terpisah, Irjen Murad mengatakan persiapannya untuk berkontestasi menjadi orang nomor satu di Maluku sudah matang. Namun Murad enggan menjelaskan lebih jauh tentang hal tersebut.
"Persiapan sudah matang. Kita jangan banyak omong dulu," ujar Murad di Mabes Polri.
Murad menuturkan akan membeberkan hal-hal yang sudah dipersiapkan jika sudah dideklarasikan sebagai calon gubernur. "Tunggu penetapan, baru kita omong," sambung dia.
DPP Partai NasDem memberi rekomendasi untuk calon gubernur yang akan bertarung di Pilgub Maluku pada 2018. NasDem memastikan akan mengusung Irjen Murad Ismail.
Keputusan ini diambil setelah Ketua Umum NasDem Surya Paloh, yang didampingi Tim Tujuh Bapilu NasDem, bertemu Murad di kantor DPP NasDem, Jalan RP Soeroso, Gondangdia Lama, Jakarta, pada Kamis (28/9).
"Ada beberapa pertimbangan mengapa NasDem mendukung Murad Ismail. Pertama, Partai NasDem dalam kontestasi pilkada selalu memajukan putra-putri terbaik. NasDem melihat rekam jejak Murad Ismail yang bisa diterima oleh semua kelompok masyarakat Maluku," ujar Sekretaris Bapilu sekaligus Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP NasDem, Willy Aditya, dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Jumat (29/9).
"Untuk kondisi Maluku, hal tersebut sangatlah penting. Kedua, elektabilitas Murad Ismail yang terus menanjak," lanjutnya. (aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini