Andri menjelaskan akan menggunakan kartu tap. Dia memberi contoh untuk membayar tarif pertama kali naik angkot Rp 4.000, kemudian disambung dengan Kopaja hanya terkena tarif Rp 1.000. Bila menyambungkan kembali dengan bus TransJakarta (TransJ) maka penumpang membayar Rp 0.
Andri juga memberikan contoh lain saat pulang penumpang yang langsung naik bus TransJ akan dipotong Rp 3.500 sekali tap. Dilanjutkan dengan angkot, maka saldo terpotong Rp 1.500 saja. Menurutnya, hal tersebut menjadikan tarif OK Otrip menjadi Rp 5.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andri mengatakan warga hanya dapat menggunakan sistem tersebut selama 3 jam. Menurutnya, dengan sistem tersebut, warga dapat menggunakan transportasi bolak-balik dengan total Rp 10 ribu.
"Jadi nanti ditotal pulang-pergi Rp 10 ribu," sebutnya.
Terdapat empat trayek jangka pendek, yaitu Grogol M25, trayek baru Lebak Bulus, Marunda (U02) dan Warakas (JU 03), dan trayek Duren Sawit. Andri mengatakan pelayanan OK-Otrip di empat trayek ini akan diterapkan dalam jangka waktu 100 hari ke depan.
"Kalau menengah nanti 3 tahun sudah integrasi semua. Kalau jangka panjang semua 5 tahun ke depan sudah armada baru," terangnya.
Andri menjelaskan menggandeng Organda dan pihak terkait lainnya dalam mengatur sistem dalam OK Otrip. Dana anggaran public service obligation (PSO) sebesar Rp 3,25 triliun untuk 2018. (fdu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini