"Kita melihat bahwa sekarang era transformasi digital, dunia tidak lagi ada batas. Di situlah semua masalah ada di situ. Sekarang adik-adik bisa lihat dengan gadget semua masalah ada di situ, ada pornografi, radikalisme. Kalau ini tidak diarahkan, berbahaya. Oleh sebab itu, yang bisa meminimalkan ya anak muda sendiri. Kalau kita kan bahasanya tidak masuk dengan anak muda, harus dari anak muda sendiri supaya ini menjadi virus kebaikan," urai Ketua BNPT Komjen Suhardi Alius di Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017).
Pemilihan anak-anak muda agar lebih mudah merangkul rekan-rekannya untuk menyebarkan konten positif di internet. Selain itu, bahasa-bahasa yang digunakan anak muda lebih bisa ditangkap oleh anak muda itu sendiri. Mereka akan dilatih untuk membuat meme, tulisan damai, dan website yang berisi konten positif dan antiradikalisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di tempat yang sama, Kasubdit Kontrapropaganda BNPT Kolonel Pas Sujatmiko menambahkan saat ini anak muda masih labil. Tak hanya itu, anak muda rawan menjadi sasaran kelompok radikal terorisme.
"Kami selalu berpikir dan berupaya bagaimana cara menahan propaganda dari kelompok radikal. Hampir setiap minggu mereka mengubah tema untuk mempengaruhi anak muda. Kita bikin tim untuk melawan mereka. Untuk itulah BNPT bersama anak muda untuk menahan paham radikalisme," kata Sujatmiko.
Duta Damai Dunia Maya diikuti oleh anak-anak muda dengan rentang usia 18-23 tahun. Pelatihan ini berlangsung pada 27-29 November 2017 di Mercure, Kemayoran.
"Sebanyak 60 (yang lolos seleksi) terdiri atas 30 bloger, 20 ahli IT, dan 10 ahli desain komunikasi visual. Dia dilatih bikin tulisan damai, meme, dan membuat website, rentang usia 18-23," ujar Ketua Panitia Agus Sulaeman.
Pada hari ini mereka akan mendapat wawasan kebangsaan serta hiburan dari Ambassador Duta Damai Dunia Maya 2017, Kikan Namara, dan grup musik Slank, yang akan berbaur memberikan hiburan sekaligus motivasi kepada para Duta Damai Dunia Maya.
"Program ini sangat positif. Jadi memang kendala kesulitan yang paling besar merekrut anak muda. Saya punya kepercayaan sendiri bahwa apa yang kita tanam hari ini hasilnya tidak kita petik sekarang, tapi pada masa depan. Saya yakin adik adik di sini punya semangat yang sama," ujar Kikan.
Tahun 2017 ini, Pusat Media Damai (PMD) BNPT telah enam kali menggelar pelatihan Duta Damai Dunia Maya, yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Pelatihan itu merupakan lanjutan dari pelatihan serupa pada 2016, yang digelar di empat daerah, yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Yogyakarta. (ams/nkn)