"Nggaklah (berkaca pada kasus Emil). Saya konsisten, karena saya kan memang dari kecil di struktur partai, yang kedua, tiga kali mendapat rekomendasi dulu pemilihan anggota DPR saya gagal. Terus pemilihan langsung dua kali berhasil. Artinya, saya melihat bahwa kebaikan selama ini yang diberikan kepada saya," ujar Musthofa di kantor LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (27/11/2017).
"Amanah yang diberikan kepada saya, ya sudah, saya lakukan. Kan juga tentunya ingin sesuatu yang lebih baik. Nah, yang lebih baik inilah, bahwa tidak ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"No problem, itu kan hak politik. Artinya, hari ini bersama siapa besok bersama siapa itu sah-sah saja dan kita nggak perlu ada kekhawatiran bahwa, oh kita ditinggal, terus kita gimana, nggaklah. Sah dan itu tidak melanggar, itu hanya soal etika," ungkap Musthofa.
Seperti diketahui, Emil memilih tidak mengikuti garis partai dengan menjadi bakal cawagub Khofifah di Pilgub Jatim. PDIP pun memastikan Emil bukan lagi kader partai mereka.
"PDIP kan tidak menganut dua keanggotaan partai, itu tidak ada. Dia ber-KTA PDIP. Kalau dia sudah pindah ke partai lain, berarti otomatis keanggotaan PDIP hilang," tegas Ketua Bidang Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun, Kamis (23/11). (lkw/elz)